Bos AirAsia minta pajak bandara diturunkan untuk dorong pariwisata ASEAN
Merdeka.com - Presiden Direktur Grup AirAsia Tony Fernandes mendorong agar ada penurunan tarif pajak bandara di ASEAN. Hal ini, katanya, untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di kawasan tersebut.
"Kami mendorong di semua negara ASEAN, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, kalau kita mau mendorong bisnis dan pariwisata, kurangi pajak pariwisata, bukan menaikkannya," ujar Tony dikutip Antara, Kamis (7/9).
Tony sebelumnya mengajukan proposal untuk mengembangkan penerbangan dari Davao City, Filipina ke sejumlah kota besar di China, Korea dan Malaysia kepada pemerintah Filipina. Namun, untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, pihaknya mengajukan permohonan penurunan pajak bandara atau pajak keberangkatan di bandara kecil.
"Tujuan saya dalam lima tahun ke depan adalah agar Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina punya terminal dan bandara berbiaya rendah, dan saya yakin itu akan sangat mendorong pariwisata," ujarnya.
Keberadaan bandara dan terminal berbiaya rendah dinilainya akan dapat mendorong pariwisata karena ASEAN memberikan keuntungan dalam bisnis tersebut. Kota-kota kecil dengan potensi pariwisata besar akan dengan mudah dikunjungi wisatawan mancanegara dengan adanya penetrasi bandara dan terminal berbiaya rendah.
"Ada banyak kota lain yang butuh konektivitas seperti Lombok, Melaka, Surat Thani atau Palawan. Mereka tidak ada penerbangan langsung. Maka saya katakan ke pemerintahnya, buatlah lebih murah supaya maskapai berbiaya rendah seperti kami bisa investasi dan tentunya membuka lapangan kerja baru di sana," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kenaikan Harga Beras Akibat Bansos Pangan, Ini Alasannya
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah
Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaAirlangga Beberkan Cara Pengusaha Karaoke Cs Dapat Keringan Tarif Pajak di Bawah 40 Persen
Relaksasi tarif pajak hiburan di bawah 40 persen dapat diberikan langsung oleh masing-masing kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMenhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaCara Menghindari Kelebihan Bagasi di Pesawat, Supaya Tak Bayar Biaya Tambahan
Terkadang, maskapai menawarkan diskon hingga 50 persen dari jumlah yang akan Anda bayarkan pada saat keberangkatan.
Baca Selengkapnya