BNN: Pengguna habiskan Rp 72 triliun per tahun untuk beli narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen (Pol) Budi Waseso mengatakan, uang yang dikeluarkan oleh pengguna di Indonesia untuk membeli narkoba sebesar Rp 72 triliun per tahunnya.
"Ada sekitar 11 negara di seluruh dunia menjadikan Indonesia menjadi pangsa pasar utama dalam menjual barang haram tersebut," ujar Budi Waseso seperti dilansir Antara, Selasa (18/4).
Dia menjelaskan, sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang menjadikan Indonesia pasar utama dalam menjual barang haram tersebut, seperti jaringan narkotika dari negara Australia, Amerika Serikat, China, Taiwan dan Filipina.
"Jaringan narkotika internasional itu, semuanya memasukkan narkotika melalui Malaysia dan Singapura untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan secara langsung perang terhadap narkoba, karena Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara.
Pria yang akrab disapa Buwas ini menambahkan, tidak ada satupun pulau di Indonesia yang bebas narkoba. Dari tingkat provisi sampai pada jajaran RT/RW dan desa tidak bisa mengklaim bebas dari narkoba.
"Semua institusi ada yang mewakili yang gunakan barang haram itu, dan tidak ada yang kelompok bebas dari narkoba. Itu bukti Indonesia darurat narkoba," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Nasrullah mengatakan, pihaknya dan instansi terkait dalam tiga bulan terakhir sudah berhasil menggagalkan upaya penyeludupan 90 kilogram narkotika jenis sabu-sabu oleh jaringan internasional dari Malaysia ke Kalbar (Indonesia).
Nasrullah menegaskan, pengungkapan narkotika jenis sabu-sabu tersebut hanya sekitar 20 persen saja. "Data tersebut berdasarkan riset, hanya 20 persen narkoba yang berhasil ditangkap atau masih ada 80 persen narkoba yang beredar dan digunakan oleh para pecandu," imbuhnya.
Kemudian, berdasarkan riset yang dilakukan, setiap hari sedikitnya 65 kilogram narkoba yang digunakan, dengan asumsi sekitar 65.000 para pecandu narkoba dari total 5,3 juta penduduk Provinsi Kalbar.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaNarkoba, Seks Toys hingga Rokok Ilegal Senilai Rp10,2 Miliar Dimusnahkan
Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca SelengkapnyaDulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Gagalkan Peredaran Narkoba Lewat Jasa Ekspedisi di Garut, Begini Modusnya
Cara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaWaspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaFakta Bisnis Bandar Murtala Ilyas, Anak Buah Cuan Miliaran Rupiah dari Pengiriman Narkoba
Untuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta
Baca SelengkapnyaJual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel
Kini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan
Baca SelengkapnyaJumlah Kasus Meningkat, Remaja Perlu Disadarkan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaBNN Ungkap Jaringan Narkoba Malaysia-Kalimantan, Sabu-Sabu 20 Kg dan Ganja Dimusnahkan
Narkotika yang dimusnakan hasil penangkapan di Kalimantan Barat dan DKI Jakarta
Baca Selengkapnya