BNI Syariah Incar Penyaluran KPR Rp 12,8 Triliun di 2019
Merdeka.com - BNI Syariah menargetkan kredit pembiayaan rumah (KPR) atau pembiayaan griya mencapai Rp 12,8 triliun tahun ini. Penyaluran pembiayaan griya BNI Syariah selama 2018 sebesar Rp 11,86 triliun atau meningkat sebesar 10,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Komposisi pembiayaan perumahan sebesar 41,92 persen dibandingkan dengan total pembiayaan BNI Syariah.
"Pada tahun ini pertumbuhan pembiayaan griya ditargetkan meningkat sebesar 8 persen," kata SEVP Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dalam keterangannya, Rabu (20/3).
Dia menjelaskan, untuk pembelian rumah atau apartemen, fasilitas pembiayaan yang digunakan memiliki jangka waktu paling lama 20 tahun dan untuk pembiayaan ruko atau rukan jangka waktu maksimal 15 tahun. Sementara untuk fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk pembelian tanah paling lama adalah 10 tahun.
Untuk mengejar target tersebut BNI Syariah juga telah kerjasama dengan salah satu pengembang properti yaitu PT Mekar Agung Sejahtera (Masgroup). Kerjasama ini terkait dengan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah. Kerjasama ini terkait Proyek Bali Resort Bogor yang berada di wilayah Rancabungur Bogor.
Masgroup merupakan developer yang berpengalaman lebih dari 12 tahun yang memiliki beberapa proyek seperti Kota Sutera, Sutera Mediterania, Grand Sutera dan Bali Resort di Serpong, Puri Karawaci di Karawaci Tangerang dan Grand Sutera di Leuwiliang Bogor. Untuk proyek Bali Resort Bogor terdiri dari 832 unit rumah seluas 12 hektare.
Melalui BNI Griya iB Hasanah, BNI Syariah ingin menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan untuk nasabah dengan maksimum pembiayaan Rp 25 miliar, angsuran yang tetap, bebas biaya administrasi, bebas biaya provisi, bebas biaya appraisal serta bebas denda. Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel sampai dengan 20 tahun untuk nasabah fix-income dan 15 tahun untuk nasabah non fix-income.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, BRI Life Bayar Klaim dan Manfaat ke Nasabah Rp5,5 Triliun Sepanjang 2023
Angka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aset BTN Syariah Diyakini Bakal Lampaui Rp50 Triliun, Ini Faktor Pemicunya
Peningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaIzin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya