Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Syariah melihat, potensi bisnis franchise atau waralaba di Indonesia sangat besar. Peluang bisnis tersebut sudah mulai digarap oleh perseroan terhitung sejak Desember 2011.

"Peluang franchise cukup besar," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Tegus Saptono di JCC Senayan Jakarta, Sabtu (15/9).

Imam mengatakan, sejak perseroan menggarap potensi pembiayaan bisnis waralaba pada akhir tahun lalu, pihaknya telah merasakan perkembangan bisnis yang cukup signifikan.

"Kita mulai Desember 2011, kita baru mulai sekitar Rp 20 miliar, sekarang kita sudah Rp 150 miliar. Jadi kita lihat pertumbuhannya lebih dari berapa persen," jelasnya.

Salah satu bentuk dukungan melalui pembiayaan. Porsi pembiayaan franchise, kata Imam, rasionya sekitar 65:35. Artinya 65 persen pembiayaan dari perseroan dan 35 persen dari nasabah sendiri.

"65 persen itu pembiayaan langsung, kan investasi," ucapnya.

Saat ini, perseroan telah bekerjasama dengan beberapa franchise untuk membiayai calon peminat franchise tersebut. "Yang sudah itu Indomart, alfamart, kemudian franchise-franchise yang kuliner umumnya," ungkapnya.