Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan alokasi anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng curah sebesar Rp 7,5 triliun. Mengingat harga CPO dan nilai keekonomian minyak goreng terus merangkak naik di tengah kenaikan harga komoditas global.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, penganggaran BLT minyak goreng tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, program ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
Alasannya, BLT minyak goreng curah ditujukan untuk masyarakat miskin. Sementara minyak goreng juga dibutuhkan para pelaku usaha mikro, khususnya yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan bakunya.
"BLT tidak bisa menyelesaikan masalah mahalnya harga minyak goreng dan berisiko timbulkan kecemburuan masyarakat dan pelaku usaha," tutur Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (21/5).
Dia menjelaskan masyarakat kelas menengah dan rentan juga menggunakan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. Setidaknya ada 115 juta orang di luar masyarakat miskin yang juga berhak mendapatkan BLT minyak goreng.
"Kelas menengah rentan ada 115 juta orang dimana mereka juga berhak mendapat BLT sebagai kompensasi mahalnya harga minyak goreng," kata Bhima.
Tak hanya itu ada juga puluhan juta pengusaha mikro maupun UMKM di bidang makanan. Seharusnya mereka juga berhak mendapatkan subsidi yang sama.
Padahal, menurut Bhima para pelau usaha yang bergerak di sektor makan-minum juga layak mendapatkan bantuan subsidi. Sebab mereka juga terdampak dari kenaikan harga dan langkanya minyak goreng di pasaran.
"Apakah mereka semua mendapat BLT minyak goreng? Kan tidak. Padahal semua pelaku disektor mamin yang bahan bakunya migor terdampak," kata dia.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana menambah anggaran bantuan sosial sebesar Rp 18,6 triliun. Sehingga anggaran untuk perlindungan sosial dalam APBN menjadi Rp 431,5 triliun.
Dalam rincian anggaran perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan dana untuk BLT minyak goreng sebesar Rp 7,5 triliun. Penebalan dana bantuan sosial ini dilakukan kepada sejumlah program pemerintah.
Mulai dari PKH menjadi Rp 28,7 triliun, Kartu Sembako Rp 45,1 triliun, Kartu Prakerja Rp 11,0 triliun, BLT Desa Rp 28,8 triliun untuk dan PBI JKN Rp 46,5 triliun. Sementara untuk perluasan perlindungan masyarakat pada tahun berjalan yakni Rp 9 triliun untuk Kartu Prakerja, Rp 9 triliun untuk bantuan pendidikan, Rp 1,7 triliun untuk Bantuan PKL, Warung dan Nelayan.
[bim]
Baca juga:
Presiden Jokowi Cek Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan
Presiden Jokowi Pastikan Harga Minyak Goreng Curah Segera Menginjak Rp14.000
Bulog Diminta Distribusi Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Siap-Siap, Masyarakat Harus Pakai KTP Saat Beli Minyak Goreng Curah
Ikappi Sebut Minyak Goreng Curah Masih Langka Meski Ekspor CPO Dilarang
Jokowi Buka Lagi Ekspor Minyak Sawit, DPR Nilai Moratorium Merugikan Petani Kecil
Soal Pencabutan Ekspor CPO, Pemerintah Dinilai Gagal Kendalikan Harga Minyak Goreng
Advertisement
Kemnaker Dorong Informasi Pasar Kerja Berikan Dampak Besar Bagi Sektor UMKM
Sekitar 28 Menit yang laluMenaker: Tjahjo Kumolo Dedikasikan Sebagian Hidupnya untuk Bangsa dan Negara
Sekitar 32 Menit yang laluKementan: Gerakan Disinfeksi Nasional Untuk Penanganan PMK
Sekitar 36 Menit yang laluYoutuber dan Dokter Jadi Peserta Terbanyak Kedua Ikut Program Pengungkapan Sukarela
Sekitar 54 Menit yang laluKata Sri Mulyani soal Peserta Program Pengungkapan Sukarela Tak Sebanyak Tax Amnesty
Sekitar 1 Jam yang laluIkut Program Makmur, Pendapatan Petani Tebu Naik dari Rp25 Juta Jadi Rp46 Juta
Sekitar 1 Jam yang laluSri Mulyani: Tak akan Ada Lagi Program Tax Amnesty dan Program Pengungkapan Sukarela
Sekitar 1 Jam yang laluSri Mulyani Senang Wajib Pajak Berharta Rp10 Juta Ikut Program Pengungkapan Sukarela
Sekitar 2 Jam yang laluDirut PLN Kenang Tjahjo Kumolo: Pejuang yang Jadi Aset Bangsa
Sekitar 2 Jam yang laluJawaban Dirut PLN soal Kenaikan Tarif Listrik Bakal Dongkrak Inflasi
Sekitar 2 Jam yang laluDaftar 15 Negara Tempat WNI Simpan Kekayaan, dari Singapura Hingga Swiss
Sekitar 3 Jam yang laluKartu Prakerja Tak Lagi Jadi Bansos, Dana Didapat Fokus untuk Peningkatan Skill
Sekitar 3 Jam yang laluDirut PLN Klaim Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik Sejak 2017
Sekitar 3 Jam yang laluSri Mulyani: Hati-Hati Inflasi Bisa Gerus Konsumsi Rumah Tangga
Sekitar 4 Jam yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 7 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 5 Jam yang laluMomen Hangat Pertemuan Jokowi dan Putin di Istana Kremlin
Sekitar 11 Jam yang laluPuluhan Tahun Hidup di Hutan & Pertama Kali Ke Jakarta, Mak Otoh Ingin Ketemu Jokowi
Sekitar 11 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Anak-anak di Rusia Nyanyi Indonesia Raya untuk Sambut Jokowi
Sekitar 11 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini 1 Juli 2022
Sekitar 4 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Kasus Positif Covid-19 Sengaja Dinaikkan Jelang Iduladha
Sekitar 6 Jam yang laluKasus Covid-19 Kian Terkendali, Belanja APBN Sektor Kesehatan Lebih Hemat
Sekitar 6 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 1 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluVIDEO: Blak-blakan Putin Ditemui Jokowi di Rusia, Ungkap Masalah Krisis Sesungguhnya
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Jokowi Bertemu Putin di Rusia, Tegaskan Indonesia Ingin Perang Selesai!
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami