BKPM Klaim Kemudahan Izin Buat 7 Perusahaan China Relokasi ke Indonesia
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim bahwa proses perizinan yang lebih mudah setelah adanya pendelegasian kewenangan, membuat tujuh perusahaan berhasil melakukan relokasi investasi dari China ke Indonesia.
Pendelegasian kewenangan perizinan usaha itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha.
"Kekuatan kita memfasilitasi relokasi investasi dari China sebenarnya adalah dari perizinan. Kalau dari harga tanah, kita masih belum, karena di Batang kita sedang proses," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman dalam webinar, dari Jakarta, Rabu (9/9).
Ikmal menjelaskan, kunci kemudahan perizinan itu karena adanya Inpres 7/2019 yang mendelegasikan kewenangan 22 kementerian/lembaga ke BKPM. "Jadi investor tidak perlu keliling Jakarta, ke kementerian. Ke BKPM saja sudah bisa dapat izin yang diperlukan," katanya dikutip dari Antara.
Faktor lainnya, yakni dukungan dari pemerintah daerah yang suportif. Ikmal menuturkan kini banyak daerah yang mendorong masuknya investasi sehingga membuat proses perizinan berjalan lancar dan lebih singkat.
"Sekarang daerah sudah sangat pro bisnis, sangat mendorong investasi karena mereka sadar dengan investasi bisa membuka lapangan kerja bagi rakyatnya," katanya.
Indonesia pernah gagal menarik relokasi investasi dari China pada 2018 lalu. Kala itu, sebanyak 33 perusahaan merelokasi investasi mereka dari China karena adanya perang dagang China-AS. Namun, investor justru memilih Vietnam, Malaysia, Thailand hingga Kamboja. Indonesia disebut kalah bersaing dari sisi harga lahan, tenaga kerja, hingga tarif listrik dan air.
Perusahaan Asing
Sebelumnya, sebanyak tujuh perusahaan asing yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan memastikan akan merelokasi usahanya ke Indonesia.
Total keseluruhan nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai USD 850 juta (sekitar Rp11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang. Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari China, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan.
Pada tahapan selanjutnya, ada 17 perusahaan yang dijajaki oleh BKPM dengan potensi investasi senilai USD 37 miliar (Rp518 triliun).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya
Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaEkspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaKomisi XI Ingatkan OJK, Hati-hati Buka Izin Pendaftaran Pinjol
OJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjol baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM.
Baca SelengkapnyaPesan Kepala BP2MI ke Pekerja Migran Indonesia
Benny mengatakan, pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan ini merupakan orang-orang pilihan dan memiliki kompeten.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya
Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca Selengkapnya