BKPM Catat 23 Perusahaan Pindahkan Pabrik ke RI, Ciptakan 70.950 Lapangan Kerja

Sabtu, 18 Desember 2021 14:30 Reporter : Dwi Aditya Putra
BKPM Catat 23 Perusahaan Pindahkan Pabrik ke RI, Ciptakan 70.950 Lapangan Kerja buruh wanita di pabrik sharp karawang. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat terdapat 23 perusahaan sudah memiliki kepastian untuk melakukan relokasi/diversifikasi ke Indonesia. Adapun total rencana investasi sebesar USD 8,12 miliar.

"Dan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 70.950 orang," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Imam Soejoedi, dalam penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMN PMDN dengan UMKM, di Bali, Nusa Dua, Sabtu (18/12).

Selain itu, sebanyak 25 perusahaan terdata memiliki intensi untuk melakukan relokasi ke Indonesia dengan rencana investasi sejumlah USD 35,55 miliar yang akan menyerap sekitar 103.680 orang tenaga kerja.

Dia menambahkan, banyak kebijakan strategis melalui program-program unggulan yang bertujuan untuk mewujudkan investasi yang tumbuh guna mendukung Indonesia maju. Program-program unggulan di antaranya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah diwujudkan untuk dapat berkompetisi dengan negara lain.

Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang yang akan menjadi acuan pengembangan kawasan industri di seluruh Indonesia. Total luas Masterplan KIT Batang adalah 4.300 Ha yang terdiri dari 3 Klaster (Kawasan Industri 3.100 Ha, Distrik Inovasi 800 Ha, dan Distrik Rekreasi 400), Fase I Kawasan Industri (450 Ha) sudah habis terjual, saat ini masuk ke Fase II, 4 perusahaan yang masuk di Fase I antara lain KCC Glass (pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara), LG Chem, Wavin, dan Aborad Vetrifield.

2 dari 2 halaman

Program Unggulan

bkpm catat 23 perusahaan pindahkan pabrik ke ri, ciptakan 70.950 lapangan kerja

Kemudian pengembangan industri baterai. Dia menekankan investasi industri baterai juga merupakan bidang usaha strategis guna mewujudkan ekonomi hijau seperti arahan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menaruh perhatian khusus dalam pembangunan investasi industri baterai terintegrasi.

Adapun investasi ini terbagi menjadi sektor hulu berupa bidang usaha pertambangan yang dilanjutkan ke industri pengolahan dan pemurnian, kedua bidang usaha ini akan dibangun proyeknya di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kemudian dilanjutkan dengan industri pre-kursor dan katoda yang akan dikembangkan di KIT Batang, Provinsi Jawa Tengah, selanjutnya menjadi industri hilir yaitu industri sel baterai yang akan dibangun di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Di samping itu, Kementerian investasi/BKPM telah melakukan penandatangan MoU dengan beberapa perusahaan untuk pengembangan industri baterai terintegrasi, diantaranya dengan Hyundai Motor pada 26 November 2019, kemudian pada 18 Desember 2020 dengan LG, dan dengan Konsorsium Industri Sel Baterai (Hyundai, KIA, Mobis, LC, dan IBC) pada 28 Juli 2021 lalu.

[bim]

Baca juga:
Masuknya Varian Omicron ke RI Ancam Kepercayaan Investor
Polisi Tangkap Tersangka Kasus Dugaan Penipuan Investasi Alat Kesehatan Rp1,2 Triliun
OJK Setop Izin Baru Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha Manajer Investasi
Dirikan Merah Putih Fund, Menteri Erick Ingin Lebih Banyak Startup Berlevel Decacorn
Bertemu Menlu AS, ini yang Dibahas Menko Luhut
Aplikasi Investasi Milik Bukalapak Raup Dana Kelolaan Dekati Rp1 T
Pemerintah Ajak Turki Investasi di Tol Trans Sumatera dan Ibu Kota Baru

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini