Biaya logistik RI 26 persen dari produksi, Thailand 15 persen
Merdeka.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengakui biaya logistik di Indoensia masih sangat mahal. Biaya logistik mencapai 25 persen dari produksi, dan ini jadi komponen yang sangat memberatkan.
"Dari 100 persen biaya produksi, 25 hingga 26 persen adalah terkait biaya logistik. Padahal, Thailand cuma 15 persen dan Vietnam 13 persen. Mereka semakin efisien," ujar Heru dalam acara satu tahun Pusat Logistik Berikat di Kantornya, Jakarta, Rabu (12/4).
Menurut Heru, pemerintah Indonesia terus berupaya menekan biaya logistik. Salah satunya dengan paket kebijakan dan mendirikan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang tujuannya memangkas biaya logistik.
"Saat ini sudah ada 34 perusahaan dengan lokasi di 42 yaitu di Sumatera, Jawa dan Kalimatan. Sulawesi dan Papua akan segera menyusul."
Nantinya, semua provinsi akan didorong menyediakan kawasan pusat logistik. "Proses clearance hanya 1,8 hari di PLB dibandingkan 3 hingga 4 hari di bandara," tutupnya
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaBawa Industri Berkibar ke Kancah Internasional, Begini Harapan Pengusaha Logistik ke Presiden Selanjutnya
Menurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca SelengkapnyaLogistik Pemilu di Paniai Dibakar, Diduga Dipicu Info Menyesatkan
Peristiwa logistik Pemilu Pemilu 2024 dibakar terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi Groundbreaking Pos Indonesia di IKN: Tekan Biaya dan Percepat Logistik
Pembangunan Nusantara Logistik Hub ini akan mendukung keberadaan IKN.
Baca Selengkapnya