Biang Kerok Investasi dan Lifting Migas RI di 2022 Belum Capai Target
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, penerimaan negara dari sektor hulu migas di 2022 tembus USD 18,19 miliar, atau sekitar Rp 272,85 triliun. Namun, itu tidak dibarengi dengan angka migas siap jual (lifting migas) dan investasi di sisi hulu migas yang belum mencapai target.
Menurut laporan SKK Migas, pemasukan investasi migas di 2022 sebesar USD 12,3 miliar dari target USD 13,2 miliar, atau 93 persen. Sementara, lifting minyak tahun lalu mencapai 612,3 million barrel oil per day (MBOPD), atau sekitar 93 persen dari dari target APBN 2022 (703 MBOPD).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beralasan, belum maksimalnya capaian tersebut bisa dihubungkan dengan jumlah kegiatan pengeboran sumur migas (drilling) dan pemasukan investasi yang saling berkaitan. Pada tahun lalu, kegiatan pengeboran sumur masih terhalang oleh merebaknya pandemi Covid-19, khususnya varian omicron yang menghalang segala kegiatan di sektor hulu migas.
"Kita menghadapi banyak kendala-kendala. Seperti misalnya pandemi yang waktu itu masih terjadi, Covid-19. Sehingga belum bisa full orang dikerahkan di lapangan," ujar Dwi Soetjipto dalam sesi konferensi pers, Rabu (18/1).
Faktor kedua, adanya keterlambatan-keterlambatan kegiatan drilling yang terjadi di awal tahun. "Kenapa, karena penyediaan rig tidak gampang. Jadi kita sekarang sudah sangat mepet rig-rig tersedia di Indonesia. Sehingga kita sudah mulai banyak mencari di luar negeri untuk bisa dipakai untuk drilling di Indonesia," ungkapnya.
Terlebih lagi, dalam investasi di sektor pengeboran Indonesia banyak menghadapi proses-proses pembebasan lahan. Perizinan untuk kegiatan tersebut kerap beradu dengan kepentingan sektor usaha yang ada di atas lahan, semisal perkebunan.
"Itu prosesnya cukup lama untuk bisa dapat izin yang menguasai di atas untuk kita bisa melakukan kegiatan drilling di situ. Sehingga kita harapkan (target investasi) USD 13 (miliar), realisasinya USD 12,3 (miliar)," tutur Dwi Soetjipto.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Hulu Migas di 2023 Capai Rp210 Triliun, Terbesar dalam 8 Tahun Terakhir
Investasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaTarik Minat Investor Migas Global, IPA Convex Kembali Digelar Pertengahan Mei 2024
Diharapkan, penyelenggaraan IPA Convex dapat semakin menarik minat investor global migas ke Indonesia dan mendukung target pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaHasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaLampaui Target, Realisasi Investasi Kaltim Tahun 2023 Capai 111,47 Persen
Target realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Masuk ke IKN Nusantara Ditarget Capai Rp100 Triliun di 2024
Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya