BI waspadai dampak krisis Argentina
Merdeka.com - Argentina saat ini tengah dilanda krisis keuangan. Krisis yang dialami negeri Tango tersebut dipastikan akan memberi dampak pada negara lain terutama negara-negara berkembang.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Meski begitu, pihaknya akan selalu mewaspadai kemungkinan-kemungkinan dampak yang akan terjadi dari krisis Argentina terhadap stabilitas domestik.
"Kami mewaspadai dampak-dampak itu, tapi yakinkan ketahanan ekonomi kita kuat dan juga komitmen bersama sinergi antara pemerintah, BI, OJK dan berbagai pihak untuk memastikan kebijakan kita itu prudent," kata Perry saat ditemui di kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
Selain itu, BI bersama pemerintah juga telah berkomitmen untuk menekan defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD). "Dan sejumlah langkah penurunan CAD telah akan diperkuat, segera akan menurunkan CAD," ujarnya.
Perry memaparkan tingkat inflasi masih terbilang rendah, kondisi stabiltas istem keuangan terjaga, serta intermediasi terjaga kuat. "Jadi dari berbagai indikator makro, stabilitas ekonomi dan pertumbuhan terjaga," jelasnya.
Hal-hal tersebut dianggap faktor yang membedakan Indonesia dengan negara lain terutama yang saat ini sedang dilanda atau dibayangi krisi karena nilai tukar mata uangnya yang jatuh.
"Apa yang membedakan indo dengan negara lain adalah bagaimana prudentnya kebijakan di Indonesia, apakah kebikakan moneter yang prudent, kebijakan fiskal yang prudent dan kebijakan-kebijakan di bidang stabilitas sistem keuangan yang prudent," tandasnya.
Sebelumnya, Ekonom Senior Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan krisis yang terjadi di Argentina menciptakan kekhawatiran di negera berkembang termasuk Indonesia karena berpotensi mempengaruhi pasar keuangan.
"Finansial market cukup besar karena pengaruhi arah aliran modal. Capital modal itu pengaruh banget dengan sentimen suku bunga dan kondisi ekonomi," kata Andry dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).
Dia menjelaskan arus modal ke Indonesia akan tersendat sebab Indonesia dikategorikan bersama negara berkembang lainnya yang tengah mengalami defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan
Kondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya