BI prediksi inflasi selama Ramadan di bawah 1 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Juli 2015 atau bulan Ramadan di bawah target 1,12 persen. Pada umumnya bulan Idul Fitri akan menyumbang inflasi mencapai lebih dari 1 persen.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo mengatakan, hingga minggu ketiga Juli, bank sentral mencatat besaran inflasi baru 0,76 persen.
"Jadi saya melihat inflasi berdasarkan minggu ketiga yang 0,76 persen itu di bawah prediksi 1,12 persen dan itu sejalan mencapai inflasi yang baik," terangnya di Kantor OJK, Jakarta Pusat, Senin (27/7).
Dia menjelaskan, selain komoditas bahan pokok mengalami peningkatan, salah satu penyumbang inflasi adalah biaya transportasi. Namun, kenaikan masih dalam batas kewajaran.
"Kalau inflasi baik ini jadi awal Indonesia ke depan mencapai inflasi yang rendah dan stabil seperti yang kita idamkan," ujarnya.
Agus mengharapkan, target inflasi Indonesia untuk tahun ini, 4 plus minus 1 persen, dapat tercapai. "(Dulu) Indonesia yang inflasi masih suka tinggi karena kita masih subsidi BBM dan kalau minyak naik ada penyesuaian harga, tapi ke depan dengan kebijakan (penghapusan subsidi) yang sudah diambil pemerintah di akhir Desember InsyaAllah kami bisa kelola inflasi supaya rendah dan stabil," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya