BI ingin ada kurikulum khusus tentang Bank Sentral
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) bakal mendorong kurikulum baru di bangku kuliah. Bank Sentral mendesak diadakannya kurikulum tentang Bank Sentral, diterapkan di tiap universitas khususnya terkait ekonomi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya sudah menggandeng 72 Universitas di Indonesia dalam hal pengajaran tentang Bank Sentral. Selain itu, bakal memaksimalkan fungsi kantor perwakilan daerah.
"Kerja sama BI dengan universitas mulai dari beasiswa, materi kuliah neraca pembayaran, statistik, kebijakan makro prudential, hingga sistem keuangan," kata Agus di Jakarta, Senin (17/11).
Agus menjelaskan, Bank Sentral ingin lebih dipahami masyarakat secara luas. Maka itu, sudah lebih 10 tahun BI kerjasama untuk pendidikan. "BI saat ini tidak hanya ini merevisi tugas kebanksentralan. Tapi kita mau kerja luas, mulai dari penelitian, pendidikan, dan kegiatan yang terkait langsung ekonomi," jelasnya.
Mantan Menteri Keuangan era SBY menyebutkan, Indonesia merupakan negara besar, walaupun ada indikator keuangan yang masih defisit. Kondisi tahun ini cenderung lebih baik dari tahun sebelumnya dan sudah menciptakan stabilitas ekonomi.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedangkan dalam upaya mendukung pariwisata di Kota Jakarta, Bank DKI berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaBPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaNah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya