BI Disebut Masih Punya Peluang Turunkan Suku Bunga Acuan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) akan menggelar konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Selasa (19/8). Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo menyatakan, BI masih punya peluang untuk menurunkan suku bunga acuan.
Dia menjelaskan, proyeksi itu dilandasi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang masih mengalami perlambatan saat ini. Sebagai informasi, ekonomi Indonesia minus 5,32 persen di kuartal II-2020.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, menurut saya kemungkinan masih ada ruang penurunan suku bunga," ujar Haru dalam tayangan virtual, Rabu (19/8).
Nilai tukar juga tercatat mengalami pelemahan terhadap dolar AS saat ini. Namun, menurut Haru, hal itu bisa diantisipasi oleh cadangan devisa Indonesia.
"Walaupun ada tantangan dari melemahnya Rupiah, tapi kami yakin cadangan devisa Indonesia masih cukup menghadapi pelemahan Rupiah yang sifatnya temporer," ujarnya.
Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Bps Menjadi 4 Persen
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4 persen dari sebelumnya 4,25 persen.
"Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk menurunkan sebesar 25 bps menjadi 4 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (16/7).
Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3,25 persen. Lending facility juga turun 25 bps menjadi 4,75 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya