Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI beri sinyal kembali naikkan suku bunga acuan

BI beri sinyal kembali naikkan suku bunga acuan Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank sentral Amerika Serikat telah memberi sinyal kuat akan menaikkan kembali suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal ini kemudian diyakini akan memberi dampak kepada berbagai negara mengambil sikap turut menaikkan suku bunga acuan untuk menarik dan menahan dana asing.

Kepala Divisi Asesmen Makroekonomi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi belum dapat memberi jawaban pasti terkait kenaikan suku bunga BI 7-Day Repo Rate. Meski demikian, bank sentral akan terus melihat kondisi pasar dalam mengambil keputusan.

"Tergantung jika pasar price in (merespons). Kemarin mulai (Rupiah) melemah dengan kondisi itu saat naik dia tidak terlalu besar. Tapi masih tetap dipantau," ujar Fadjar di Hotel Four Points, Jakarta, Jumat (24/8).

Fadjar melanjutkan, di tengah ketidakpastian global respons menaikkan suku bunga wajar dilakukan. Di dunia, tidak hanya Indonesia yang melakukan kenaikan suku bunga hingga triwulan II-2018 tetapi juga beberapa negara lain.

"Tidak hanya BI saja yang menaikkan suku bunga acuan sampai triwulan II sudah banyak, Turki sudah 1000 bps. Filipina, India dan Korea Selatan dan negara maju lainnya akan menaikkan suku bunga di triwulan III dan negara maju lainnya bisa dibilang ini tendensi monetary policy war," jelasnya.

Fadjar mengatakan, kenaikan suku bunga acuan juga dilakukan untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, Bank Indonesia pasti akan terus menyesuaikan kenaikan suku bunga dengan bank sentral Amerika Serikat. Hal ini salah satunya dilakukan untuk menjaga fluktuasi nilai tukar Rupiah.

"Selama respon kebijakan Bank Indonesia masih oke, Rupiah pasti menyesuaikan meskipun melemah. Saya proyeksi mereka (Bank Indonesia akan sejajarkan kenaikan suku bunga dengan FED tahun ini 50 basis poin, tahun depan 75 basis, suku bunga juga pasti mengikuti," jelasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari

Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.

Baca Selengkapnya