Berkat ritel, laba bersih PermataBank tembus Rp 1 triliun
Merdeka.com - Sampai triwulan III tahun ini, PT Bank Permata Tbk mencatatkan laba bersih mencapai Rp 1,093 triliun. Kinerja laba bersih itu meningkat 16 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Peningkatan kinerja tersebut tidak lepas dari pertumbuhan nasabah dari sektor ritel (wholesale). Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy Arfandy menyatakan, penyaluran kredit sektor ritel meningkat dibanding tahun lalu.
"Dari semua segmen bisnis porsi kredit wholesale mencapai 40 persen dari total kredit yang disalurkan, naik 20 persen dari tahun lalu," ujarnya dalam jumpa pers di Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (6/12).
Roy menargetkan pertumbuhan signifikan dari segmen wholesale tahun depan. Saat ini pertumbuhan kredit untuk sektor ritel mencapai 20-25 persen. Prediksinya, situasi tahun depan tidak akan jauh berbeda.
"Untuk tahun depan kita prediksikan 20-25 persen juga," ucapnya.
Roy menyatakan, saat ini nasabah sektor ritel tercatat lebih dari 100.000 perusahaan atau individu. Dia ingin jumlahnya terus bertambah dengan memberi pendekatan personal yang membuat mereka loyal terhadap PermataBank.
"Kita berkinginan menambah customer base kita. Kami berusaha menjadi partner, kebutuhan mereka apa. Begitu kita tahu, kami personalized program seperti yang mereka inginkan," paparnya.
Selain memperkuat cengkraman di sektor ritel, PermataBank mengaku bakal menjaga agar nilai aset mereka minimal tetap seperti tahun ini. Sampai akhir September 2012, total aset PermataBank mencapai Rp 114,8 triliun, meningkat 24 persen dibanding tahun lalu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya