Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkat Kekesalan Susah Kirim Uang Lewat HP, Dokter Gigi ini Jadi Orang Terkaya Korea

Berkat Kekesalan Susah Kirim Uang Lewat HP, Dokter Gigi ini Jadi Orang Terkaya Korea Ilustrasi menggunakan ponsel. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Kateryna Yakovlieva

Merdeka.com - Pendiri dan juga CEO Fintech Viva Republica, Lee Seung-gun baru saja dinobatkan menjadi orang terkaya Korea Selatan. Awal pekan ini, Viva Republica baru saja mendapat pendanaan USD 410 juta.

Dilansir dari Forbes, berkat pendanaan tersebut nilai Viva Republica menjadi USD 1 miliar. Forbes memperkirakan Lee memiliki sekitar 18 persen saham di perusahaannya tersebut. Ini membuat kekayaannya menjadi USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,3 triliun (asumsi Rp 14.425 per USD).

Berlokasi kantor di Seoul, Viva Republica mulai dibentuk pada medio 2013. Dua tahun setelahnya, perusahaan tersebut menciptakan aplikasi pengiriman uang yang dinamai Toss.

Sejak saat itu, Toss mulai menciptakan layanan keuangan lain. Mulai dari penyedia kredit hingga pembelian saham.

Toss mengklaim memiliki 20 juta pengguna, atau sepertiga lebih dari total penduduk Korea Selatan. Pendapatannya mencapai 390 miliar Won pada 2020 lalu.

Sebelum mendirikan Viva Republica, Lee merupakan seorang dokter gigi. Dia berkeinginan mendirikan Toss berkat kesal susahnya saat ingin mengirim uang lewat ponsel.

"Toss adalah solusi bagaimana seharusnya layanan keuangan," ujarnya.

Kisah Mansa Musa, Raja Muslim yang jadi Orang Terkaya Dunia Sepanjang Sejarah

CEO Amazon Jeff Bezos boleh jadi orang terkaya sejagat saat ini dengan kekayaan mencapai USD 118 miliar atau setara Rp 1.683 triliun (asumsi Rp 14.269 per USD). Namun, dia masih jauh jika dibandingkan dengan raja Musa I dari Mali, yang disebut sebagai orang terkaya sepanjang sejarah.

Dilansir dari Business Insider, Time menyebut kekayaan Musa I tak bisa dikalahkan oleh orang terkaya manapun, baik yang tercatat maupun tidak. "Tidak ada hitungan angka pasti mengenai jumlah kekayaan Musa," ujar penulis Time Jacob Davidson.

Mansa Musa (Mansa yang berarti raja atau sultan) memerintah Mali pada abad ke-14. Di mana, wilayah kekuasaannya saat itu dipenuhi sumber kekayaan alam yang melimpah, yang didominasi oleh emas.

Mansa Musa juga dikenal sebagai pemimpin militer yang sukses. Selama memerintah, dia berhasil menundukkan 24 kota. Jika disetarakan dengan peta dunia saat ini, wilayah kekuasaanya meliputi Mauritania, Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Mali, Niger, Nigeria, dan Chad.

Kekuasaannya meluas secara mengagumkan yang diperkirakan mencapai 2.000 mil. Dia juga berhasil menyatukan Timbuktu dan merebut kembali kekuasaan dari Gao.

Kekayaan Musa baru dikenal oleh dunia pada saat raja muslim ini melakukan perjalanan haji ke kota Mekkah pada tahun 1324. Pada perjalanannya saat itu, Mansa Musa membawa ribuan rombongan yang membawa tumpukan emas dan membagi-bagikannya pada kaum miskin yang ditemui selama perjalanan.

"Dia membawa karavan sebanyak mata bisa memandang," tulis Smith.

Mansa Musa dilaporkan membawa 60.000 karavan atau kereta kuda yang meliputi 1.000 orang, 100 unta pembawa emas, pemusik pribadi raja, dan 500 budak yang juga membawa emas.

Sejarahwan, Ibn Khaldun, yang mewawancarai salah satu peserta perjalanan Mansa Musa mengatakan di setiap perhentiannya dia akan memberi makanan langka. Peralatan kebutuhan pribadinya bahwa dibawakan oleh 12.000 budak wanita yang memakai gaun dan sutra Yaman.

"Mansa Musa juga tidak pelit atau kikir. Dia akan menyumbang kepada setiap orang miskin yang ditemui. Saat dia berhenti di Kairo, dia memberikan emas berlimpah pada orang miskin yang langsung menyebabkan inflasi di Mesir," tuturnya.

Dengan kekayaannya tersebut, Mansa Musa tidak lagi memikirkan emas. Apa yang diinginkannya ialah membantu membangun bangsa sebagai amanah agamanya. Dia membangun sekolah, masjid, dan universitas besar di Timbuktu saat itu. Dia juga membangun masjid bersejarah di Timbuktu yang masih berdiri hingga saat ini yakni Djinguereber.

Sejarahwan, Chris Strobel, menulis perjalanan haji Mansa Musa saat itu tersebut mengubah pandangan bangsa Eropa dalam melihat Mali menjadi sebuah negara kaya, megah, dan maju. Pandangan inilah yang membuat bangsa Portugis melakukan penjajahan ke kerajaan Mali pada abad ke-15.

Mansa Musa naik takhta pada 1312. Pada saat itu, kebanyakan negara Eropa sedang mengalami krisis emas dan perak. Sementara, kerajaan Afrika justru memiliki pasokan melimpah.

Memerintah selama 25 tahun, orang terkaya sepanjang sejarah ini menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1337. Sang Putra, Maghan I, pun meneruskan pemerintahannya. "Peninggalan kekayaan sang raja masih bertahan hingga saat ini, seperti makam, perpustakaan, dan masjid megah yang menjadi bagian sejarah kekayaan kerajaan Mali."

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenang Endang Witarsa, Pelatih di Balik Kesuksesan Sepak Bola Nasional Bergelar Dokter Gigi

Mengenang Endang Witarsa, Pelatih di Balik Kesuksesan Sepak Bola Nasional Bergelar Dokter Gigi

Sosok di balik suksesnya perkembangan sepak bola di Indonesia ini dulunya merupakan seorang pemain dan sudah memiliki ijazah dokter gigi.

Baca Selengkapnya
Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Chong Sung Kim bercerita bahwa setelah melaksanakan kewajibannya di Korea dia berencana untuk berinvestasi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun

Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun

Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sipit dan Ganteng, Iptu Senna Jadi Dokter di Kepolisian Karena Termovitasi dari Dekan Saat Kuliah

Sipit dan Ganteng, Iptu Senna Jadi Dokter di Kepolisian Karena Termovitasi dari Dekan Saat Kuliah

Perwira polisi, Iptu Senna menceritakan sosok yang menginspirasinya menjadi seorang dokter polisi.

Baca Selengkapnya
Gelontorkan Banyak Uang, Ini 15 Deretan Selebritis Nyaleg yang Gagal Masuk ke Senayan

Gelontorkan Banyak Uang, Ini 15 Deretan Selebritis Nyaleg yang Gagal Masuk ke Senayan

Pemilihan anggota legislaatif (Pileg) DPR dalam pemilu 2024 diramaikaan dengan sederet artis Tanah Air yang mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya
Wow, Perusahaan Korea Selatan Beri Tunjangan Rp1 Miliar untuk Karyawan yang Melahirkan

Wow, Perusahaan Korea Selatan Beri Tunjangan Rp1 Miliar untuk Karyawan yang Melahirkan

Dalam kasus ini, Booyoung Group tidak menerima potongan pajak yang akan diterimanya jika bonus tersebut dilaporkan sebagai gaji karyawan

Baca Selengkapnya
Menurut Dokter Gigi, Ini Jenis Kopi yang Paling Aman untuk Gigi

Menurut Dokter Gigi, Ini Jenis Kopi yang Paling Aman untuk Gigi

Dokter gigi mengungkap jenis kopi tertentu ternyata tidak terlalu meninggakan jejak dan berdampak pada gigi.

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.

Baca Selengkapnya