Beri Ragam Manfaat, Food Estate Mampu Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut, lumbung pangan di Kalimantan Tengah sebagai food estate multi benefit. Sebab, banyak memberi manfaat mulai dari mendukung ketahanan pangan hingga mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Kawasan food estate Kalimantan Tengah yang berfokus di wilayah eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) selain untuk mendukung ketahanan pangan nasional, juga yang utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Menko Luhut seperti dikutip dari Antara saat mengunjungi Blok A5 di kawasan food estate di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4).
Menurut dia, lahan gambut yang dimanfaatkan dan terkelola dengan baik diharapkan dapat mengurangi resiko bencana kebakaran hutan dan lahan, juga mengurangi emisi karbon (gas rumah kaca) dari lahan gambut. "Untuk kondisi spesial ini, saya bisa sebut sebagai food estate multi benefit," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Luhut didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kunjungan kerja itu dilakukan untuk melihat progres pengembangan food estate Kalimantan Tengah sebagai salah satu daerah percontohan kawasan lumbung pangan di Indonesia.
Kawasan food estate seluas 10.000 hektare di Kabupaten Pulang Pisau dan 20.000 hektare di Kabupaten Kapuas kini telah hampir seluruhnya diolah dan ditanami berbagai varietas padi.
Dalam rangkaian kegiatannya di Kalteng, Menko Luhut beserta para menteri mengunjungi bengkel alat dan mesin pertanian (alsintan) milik Kementerian Pertanian. Bengkel alsintan ini dianggap masih perlu untuk ditingkatkan dari aspek peralatan dan perlengkapan.
"Kalau bisa TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) alsintan ini terus dioptimalkan. Upaya ini akan memberikan akses bagi petani mendapatkan alat yang lebih murah dan mudah mengoperasikannya," pesan Menko Luhut.
Selanjutnya
Menko Luhut juga menekankan peran penting aspek sains dan teknologi dalam pengembangan food estate. Dia mendorong kerja sama yang kuat antara universitas di Kalimantan Tengah yang memahami kondisi dan kearifan lokal dengan universitas di luar negeri yang berpengalaman dalam pengembangan kawasan food estate.
Implementasi teknologi informasi dan komunikasi berperan sangat vital mulai dari komponen pra produksi, produksi, maupun pasca produksi termasuk prediksi panen dengan menggunakan satelit penginderaan jauh.
Menko Luhut dan rombongan juga menyempatkan diri melakukan dialog langsung dengan perwakilan petani. Dia menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar pengembangan food estate terus berlanjut demi terciptanya lapangan kerja serta mendukung ketahanan pangan nasional.
"Bapak Presiden menginstruksikan agar pengembangan food estate ini bisa dijaga keberlanjutannya. Untuk itu, saya melihat perlu disiapkan bisnis proses yang baik dan terintegrasi dari hulu ke hilir pada sistem produksi pangan ini," pungkas Menko Luhut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran mengklaim lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah bakal panen sekitar 8 hektar jagung dan 5 hektar singkong.
Baca SelengkapnyaFood estate menjadi salah satu cara mengatasi masalah ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaDekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Food Estate digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian hingga Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan, bekas area hutan produksi yang dibangun proyek food estate bukan lahan produktif.
Baca SelengkapnyaWarga banyak mengeluhkan soal program food estate yang terkesan asal-asalan ke Ganjar.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnya