Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkan kebijakan Jokowi buat daya beli masyarakat RI turun?

Benarkan kebijakan Jokowi buat daya beli masyarakat RI turun? Indomaret. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Pemerintah dihadapkan pada kondisi pelemahan daya beli masyarakat di tengah kondisi perekonomian yang semakin membaik. Pelemahan daya beli tersebut pun berdampak pada penurunan laba sejumlah industri ritel Tanah Air.

Pertumbuhan industri ritel sendiri pada Bulan Ramadan 2017 tercatat mengalami penurunan 40-50 persen dibanding pertumbuhan tahun lalu.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dodi Budi Waluyo mengakui angka penjualan industri ritel mengalami pelemahan hingga Juni 2017. Hal ini menandai adanya penurunan daya beli masyarakat.

"Kenapa konsumsi rendah karena angka ritel sales hanya 6,7 persen tumbuh dan Juni lalu alami turun. Tahun lalu 8 persen pada periode yang sama tahun lalu. Bulan Juni 3-4 persen. Semester pertama 3,6-3,8 persen," kata Dodi di Jakarta, Kamis (20/7) malam.

Menurutnya, ada beberapa penyebab daya beli masyarakat menurun. Di antaranya penyesuaian tarif listrik bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah, dan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) yang baru cair pada bulan ini.

"Daya beli masyarakat terpengaruh tarif listrik dan penundaan gaji PNS aktif dari bulan Juni ke bulan Juli," imbuhnya.

Salah satu bukti turunnya kinerja industri ritel adalah dengan ditutupnya semua gerai 7-Eleven di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tutupnya salah satu usaha ritel seperti 7-Eleven bukan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Penutupan gerai ini disebabkan oleh model bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tak sesuai dengan ritel.

"Kalau ada yang ngomong sampai 7-Eleven tutup, 7-Eleven itu mungkin bisnis modelnya enggak sesuai dengan bisnis model ritel," ujar Darmin di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Kamis (6/7).

Tak hanya itu, pemilik minimarket Indomaret, PT lndoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan penurunan laba yang mengejutkan. Mengutip laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, laba DNET tercatat hanya Rp 30,5 miliar di semester I-2017. Angka ini turun sekitar 71 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 105,4 miliar.

Padahal, pendapatan perusahaan di semester 1-2017 naik signifikan menjadi Rp 22,5 miliar atau jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 9,1 miliar.

Namun demikian, beban penjualan perusahaan juga naik dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar.

Lalu, apa sebenarnya penyebab turunnya kinerja industri ritel Tanah Air? Silakan klik selanjutnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Hore! Jokowi Teken Aturan Kenaikan Gaji ASN, TNI dan Polri

Hore! Jokowi Teken Aturan Kenaikan Gaji ASN, TNI dan Polri

Harapannya, kenaikan gaji itu bisa meningkatkan kesejahteraan anggota dan prajurit TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000

Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000

Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi

Baca Selengkapnya