Belajar dari China, Intip Strategi Mereka Tarik Investasi Asing
Merdeka.com - Keberhasilan China menjadi negara berkembang salah satunya dipicu banjirnya investasi asing di negara tirai bambu tersebut. Profesor Yuen Yuen Ang mengatakan keberhasilan China menangkap investasi asing masuk ke dalam negeri dengan menjadikan setiap pemerintahan sebagai biro investasi.
Mereka mendapatkan tugas tambahan menarik investasi dan menyusun kebijakan investasi. "Setiap pemerintah daerah memiliki biro investasi," kata Peneliti Sigmaphi, Faishal Rahman dalam Bincang Buku Yuen Yuen Ang, Pintu Keluar dari Jerat Kemiskinan: Pengalaman Tiongkok, Megawati Institute, Jakarta Minggu (23/1) malam.
Tetapi kata Faishal tidak semua biro investasi memiliki tanggung jawab mencari investasi. Sebagai gantinya setiap pemerintahan dan partai politik menjadi agen pencari investasi.
"Seluruh kantor pemerintahan dan dana partai juga ikut berpartisipasi dalam mencari investasi," kata dia.
Struktur Birokrasi
Struktur dasar birokrasi pemerintahan daerah hampir sama dengan seluruh wilayah di China. Kementerian di tingkat pusat direplikasi di setiap tingkat administrasi level daerah. Sementara itu partai dan negara membuat dua hirarki paralel.
Dalam fungsi formal, organisasi partai bertanggung jawab atas urusan politik. Sedangkan negara bertanggung jawab atas regulasi, pengelolaan ekonomi dna pemberian layanan publik.
Di sisi lain China merupakan negara besar, multilevel dan sangat terdesentralisasi. Desentralisasi dalam pembangunan di China tersebar di seluruh birokrasi subnasional. Mulai dari provinsi hingga tingkat yang paling rendah yakni desa.
Para pemimpin lokal dan kader di China ikut terlibat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri di daerah masing-masing. Selain itu, China juga mampu menampilkan keragaman kualitatif dari pengembangan negara.
"Di sini pemerintah daerah memegang peran utamanya," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang
Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPeran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnya