BEI sebut suku bunga bank rendah buat investor melirik ke pasar modal
Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar, Bali, optimistis tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang rendah akan mendorong pertumbuhan investor di pasar modal. Dengan suku bunga yang rendah itu, instrumen investasi seperti tabungan dan deposito saat ini tidak memberikan imbal hasil sebesar investasi di pasar modal.
Kepala Perwakilan BEI Denpasar Agus Andiyasa, mengatakan hal itu membuat masyarakat mulai menggeser portofolio investasi ke pasar modal. Di mana, terbukti jumlah investor yang meningkat hingga 26 persen selama 2017 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Masyarakat atau investor akan memindahkan uangnya ke instrumen investasi yang memberikan 'return' (imbal hasil) yang lebih tinggi," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/1).
BEI Denpasar mencatat selama 2017 jumlah investor pasar modal di Bali mencapai 10.729 atau naik dibandingkan dengan pada 2016 mencapai 8.499 investor. Berdasarkan jumlah rekening efek (SRE) selama 2017, rekening meningkat dari sebelumnya 10.158 rekening menjadi 12.643 rekening.
Selain karena didorong suku bunga acuan yang rendah, kata dia, optimisme melonjaknya investor pasar modal tahun ini, juga karena pertumbuhan fundamental ekonomi makin bagus sehingga investor lebih yakin berinvestasi di pasar modal.
Untuk menjadi investor di pasar modal, lanjut Agus, kini tidak terlalu rumit karena hanya dengan modal minimal mulai Rp 100.000, investor sudah memiliki saham suatu perusahaan yang melantai di bursa.
Mengingat minimum modal yang efisien, banyak investor kini berasal dari kalangan mahasiswa sehingga diharapkan dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan. "Generasi muda juga menjadi salah satu target kami. Oleh karena itu kami akan gencar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi," ucapnya.
Berdasarkan latar belakang profesi, jumlah investor pasar modal tertinggi dari pegawai swasta kemudian disusul pelajar, pegawai negeri, pensiunan, guru TNI/Polri, hingga ibu rumah tangga.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnya5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya