BEI sebut IHSG anjlok bukan pengaruh aksi teror bom
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 58,30 poin atau satu persen ke posisi 5.779,80 pada pukul 09.00 WIB pagi ini. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.820,58 dan terendah 5.777,20.
Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan, anjloknya IHSG ini tidak berkaitan dengan maraknya aksi teror yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Memang perdagangan saham juga dipengaruhi oleh kondisi keamanan di dalam negeri. Hal ini biasanya akan memengaruhi keputusan yang diambil oleh para investor.
"Ini kan persepsi. Jadi semakin banyak gangguan keamanan yang terjadi, maka persepsi atas keamanan di negara kita semakin menurun. Persepsi itu memengaruhi keputusan si investor. Jadi kita berkepentingan banget, tidak hanya persoalan fundamental emiten. Tapi persoalan persepsi orang terhadap kondisi ekonomi baik secara makro maupun persepsi terhadap keamanan negara," ujar dia di BEI, Jakarta, Rabu (16/5).
Samsul menjelaskan, jika dilihat dari sisi makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup menjanjikan. Namun namun makro ekonomi ini juga bisa terpengaruh dari situasi keamanan. Hal tersebut yang membuat investor mengambil keputusan menjual sahamnya terlebih dahulu.
"Tapi saya kira, hitungannya bukan masalah hari per hari. Kalau menghitung market itu satu periode waktu. Kalau kita hitung secara year to date kita dilihat dari awal tahun sampai hari ini penurunan market baru 7 persen-8 persen. Artinya, tidak sebesar yang kita bayangkan tiap hari turun 1,2 persen. Itu kan kalau dihitung secara keseluruhan baru 8 persen," jelas dia.
Namun Samsul berharap kondisi keamanan di dalam negeri bisa kembali pulih dan tidak ada lagi aksi-aksi teror seperti yang terjadi belakangan ini. Dengan demikian, investor bisa merasa aman untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Investor sebenarnya sudah cukup immune dengan kondisi ini. Tapi kan harapan kita ini bisa diatasi secepatnya oleh pihak keamanan agar lebih aman dan investor nyaman untuk investasi. Kita harapkan kerja sama pemerintah dan pihak keamanan untuk bisa membuat ini bisa lebih aman," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaAnies Ingatkan Bahlil: Usul Saya, Biar Konsentrasi Saja Urusan Investasi
Bahlil menilai, ada skenario di balik kritikan sejumlah guru besar dan sivitas akademika kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnya