BEI Dorong Arema Melantai di Pasar Modal, Susul Bali United
Merdeka.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, selain Bali United, ada klub sepak bola lainnya yang juga berpotensi melantai di bursa saham yaitu klub sepak bola Arema.
Pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan klub Arema dan diharapkan dapat melantai di bursa saham, menyusul Bali United.
"Dengan Arema sudah ketemu sebelum libur Lebaran kemarin. Jadi begini, Arema sudah kita lakukan pendekatan dan mereka sekarang sedang concern internal dulu, apa saja yang perlu dipersiapkan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/6).
Selaku otoritas bursa, pihaknya tentu berharap Arema dapat secepat mungkin melakukan aksi IPO. Namun, aksi korporasi itu ditentukan sejauh mana pihak internal Arema mempersiapkan rencana IPO tersebut.
"Ya tergantung pengurus internalnya dulu. Kita beri kesempatan mereka untuk mencerna. Dari kita ya kita sih berharapnya semua bisa tahun ini," ucapnya.
Selain itu, Nyoman menambahkan, pendekatan juga dilakukan pada klub sepak bola lainnya yakni Persija dan Persib. Namun, untuk kedua klub ini belum sampai pada tahap pertemuan.
"Persija dan Persib kita sudah lakukan pendekatan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ketemu," tambahnya.
Sebelumnya, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepakbola Bali United resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi ini. Perseroan merupakan emiten bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara sekaligus menjadi emiten ke-14 yang melantai di BEI tahun 2019.
Pada pencatatan perdana ini, saham BOLA naik 69,14 persen atau 121 poin ke level Rp296. Saham BOLA ditransaksikan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 1.295 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp38,33 juta.
Perseroan melepas sebanyak Rp 2 miliar saham atau setara dengan 33,33 persen pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per lembar saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp350 juta.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaRekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaTak Disangka, Pemilik Klub Sepak Bola Terkaya di Italia Ternyata Orang Indonesia
Konglomerat asal Indonesia ini membeli klub sepak bola tersebut pada 2019 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
14 Klub Terbaik Asia Tenggara Siap Adu Kuat di Shopee Cup ASEAN Club Championship
Federasi Sepak bola ASEAN atau AFF akan menghelat ASEAN Club Championship di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPolri Usut Klub Sepak Bola yang Disponsori Situs Judi SBOTOP
Satgas Antimafia Bola Polri mengembangkan kasus judi bola online terkait situs SBOTOP. Situs ini diduga mensponsori salah satu klub sepak bola di Indonesia.
Baca SelengkapnyaFOTO: Libas Dewa United 4-1, PSIS Semarang Meluncur ke 3 Besar BRI Liga 1 2023/2024
PSIS Semarang sukses mencuri tiga poin di kandang Dewa United pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024.
Baca SelengkapnyaDua Bintang Liga Belanda Keturunan Solo & Maluku Sah Jadi WNI Siap Bela Timnas, Ini Profilnya
Kekuatan Timnas Indonesia bertambah usai dua pemain keturunan asal Belanda resmi sandang WNI. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaGelar Nobar Bola Ilegal, Sejumlah Tempat Usaha di Bali Digeledah dan TV-nya Disita
Mereka diduga melakukan pelanggaran nonton bersama atas konten milik SCM
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya