Begini Upaya Indonesia untuk Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia
Merdeka.com - Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengungkap mimpi besar Indonesia untuk menjadi pusat suplai baterai kendaraan listrik dunia. Bukan tidak mungkin, sebab Indonesia mempunyai cadangan nikel yang melimpah.
Pemerintah juga telah berkali-kali menekankan perhatiannya ke sektor ini. Salah satunya dengan lahirnya konsorsium dalam pembangunan Indonesia Battery Company (IBC).
Dengan cadangan nikel sekitar 20 persen dari total cadangan global, Indonesia punya peluang menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik. Kemudian, bisa menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik ke depannya.
"Indonesia memang punya aspirasi dari arahan presiden, di mana kita bisa jadi sentral global supply chain, di mana Indonesia mempunyai cadangan yang luar biasa untuk komoditas utama dalam membangun baterai (kendaraan listrik) yaitu nikel," kata Pahala dalam Mining Forum MIND ID, Kamis (28/7).
Wamen Pahala menyebut Indonesia telah menggandeng perusahaan besar asal China dan Korea Selatan. Yakni, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan LG. Keduanya merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Jika CATL dan LG membangun pabrik di Indonesia, kemungkinan Indonesia menjadi produsen baterai terbesar di dunia diyakini akan semakin terbuka.
"Kita lakukan aliansi secara end-to-end di mana kita harap dua partner saat ini, satu dari China dan Korea Selatan keduanya merupakan produsen baterai terbesar saat ini, kita akan lakukan hulu kehilir, dari penambangan, ke battery cell, dan battery pack," ujarnya.
Dilirik Negara Lain
Tak baterai kendaraan listrik, Indonesia juga berpotensi jadi pusat pengembangan kendaraan listrik. Dengan adanya perusahaan asing yang berminat untuk membangun pabriknya di tanah air.
"Ini sudah dilirik negara lain, di mana produsen mobil listrik yang ada di dunia saat ini itu juga mulai melihat kemungkinan untuk membuat produksi di Indonesia untuk melanjutkan value chain ke depannya," kata dia.
"Ini akan menjadi battery pack bahkan menuju produksi mobil di Indonesia dan produksi ISS dan charging station dan recycling," terang Pahala.
Dengan roadmap pengembangan baterai kendaraan listrik tersebut, Wamen Pahala optimistis Indonesia bisa semakin maju.
"Kita juga melitik selain partner end-to-end tadi, gimana kita membentuk konsorsium strategic alliance dengan liat partner tersebut untuk membangun value chain selanjutnya. Dengan pengembangan baterai, 2030 nanti indonesia punya prepoertairy battery tech, tadi, kerja sama dengan mitra utama tadi," bebernya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaArifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya