Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beban Ganda Masyarakat, Biaya Hidup Mahal dan Cicilan Kredit Bakal Naik

Beban Ganda Masyarakat, Biaya Hidup Mahal dan Cicilan Kredit Bakal Naik Kemiskinan kota meleset. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps), dari sebelumnya 3,75 persen menjadi 4,25 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan keputusan kenaikan tersebut karena untuk menurunkan laju inflasi imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi maupun komoditas pangan.

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM dan inflasi volatile food, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamental nya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Perry, Jakarta, Kamis (22/9).

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), mengatakan masyarakat terkena beban ganda karena harus mengeluarkan biaya hidup yang jauh lebih mahal akibat kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Dia menjelaskan, dari sisi suku bunga acuan yang naik meningkatkan kenaikan suku bunga pinjaman yang makin mendesak masyarakat untuk membayar cicilan jauh lebih mahal, baik untuk kredit yang sifatnya konsumtif seperti kredit untuk KPR.

"Masyarakat tertimpa beban ganda jadi masyarakat itu harus mengeluarkan biaya hidup yang jauh lebih mahal pasca kenaikan BBM dan harga pangan karena tertekan hal nya inflasi. Semetara dari sisi pendapatan belum bisa pulih seperti pra pandemi masih banyak yang terdampak dari pandemi itu misalnya masih belum dipekerjakan penuh waktu ada juga yang gajinya masih belum penuh atau dipangkas gitu ya, dan bonusnya belum cair," ujar Bhima kepada Merdeka.com, Jumat (23/9).

Kesulitan Ambil KPR

Dia menyebut kenaikan ini juga akan mengancam banyak sekali anak muda yang akan kesulitan untuk bisa mengambil cicilan rumah melalui skema KPR.

"Kalau misalnya mampu membeli rumah ya tentu yang pastinya akan sangat jauh dari tempat kantor tempat kerja mungkin bisa 2 jam perjalanan karena harga rumahnya naik pendapatan tidak bisa mengimbangi harga rumah plus bunga floting ratenya juga semakin mahal," jelas dia.

Tak hanya itu, dari sisi kredit kendaraan bermotor ini paling terkena imbasnya dari kenaikan harga BBM. Dia mengungkapkan pada tahun 2014 terjadi kenaikan harga BBM yang menurunkan penjualan sepeda motor hingga 14 persen lebih.

"Saat ini sudah BBM-nya naik bunga untuk leasing sepeda motornya juga akan mengalami kenaikan sehingga menurunkan minat masyarakat untuk mengambil kredit kendaraan bermotor pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang nah ini kan akan memukul juga produsen otomotif juga akan terpukul gitu," sambungnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras

Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras

Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya