Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bea Impor Bahan Baku Dibebaskan, Menperin Harap Tak Ada Pemain Gelap

Bea Impor Bahan Baku Dibebaskan, Menperin Harap Tak Ada Pemain Gelap Agus Gumiwang. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah merilis paket Stimulus Fiskal dan Non-Fiskal Jilid II guna menangkal wabah virus corona yang telah menyebar di Indonesia. Salah satu kebijakan dalam paket tersebut, membebaskan bea masuk impor untuk 19 sektor industri manufaktur.

Sektor-sektor yang mendapat relaksasi kebijakan ini merupakan usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang dinilai sebagai sektor-sektor paling terkena dampak ekonomi akibat virus corona.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, aturan itu diberikan lantaran pemerintah tahu bahwa sekitar 30 persen bahan baku industri nasional saat ini berasal dari China.

"Ini tentu sektor industri perlu melakukan corporate action untuk mencari alternatif negara mana yang bisa didapatkan bahan baku operasionalnya masing-masing. Selain itu juga tentu kami harus bisa memastikan bahwa industri itu bisa mendapat kecukupan bahan baku agar mereka bisa kembali melakukan operasinya," ungkapnya di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).

Di lain sisi, dia juga menyadari pelaku industri dari negara lain juga saat ini tengah mengalami keterbatasan akibat wabah virus corona. Dengan begitu, banyak yang akan mencari negara alternatif impor dan itu membuat harga bahan baku di pasar global menjadi sangat tinggi.

"Karena tidak hanya industri yang ada di Indonesia yang mau mendapat bahan baku, tapi industri dari negara-negara di dunia juga membutuhkan bahan baku, karena mereka mengalami problem yang sama," ujar dia.

Oleh karenanya, Agus berharap insentif pembebasan bea masuk impor tersebut dapat mengurangi beban operasi 19 sektor industri di Tanah Air. Dia pun melarang situasi ini untuk dimanfaatkan hanya oleh sebagian pihak.

"Tentu dengan relaksasi pembebasan bea masuk terhadap industri bahan baku ini tidak boleh mengganggu produk-produk yang sudah dihasilkan industri di dalam negeri, dan tidak boleh ada produk impor bahan jadi yang ada dalam paket ini," tuturnya.

"Intinya, kami pemerintah tidak mau adanya free rider (pemain/penumpang gelap)," tegas dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya