BCA optimistis kredit masih tumbuh signifikan
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk tetap optimistis, pertumbuhan kredit tahun ini masih cukup tinggi, yakni berada di kisaran 20-22 persen. Prediksi tersebut telah memperhitungkan kebijakan Bank Indonesia mengenai besaran Loan To Value (LTV) untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Down Payment (DP) atau uang muka untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
"Penurunan tidak ada, prediksi kredit naik 20-22 persen secara keseluruhan," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis (29/3).
Dia menambahkan, pasar untuk KKB bagi BCA masih sangat bagus, sehingga pihaknya tidak terlalu khawatir mengenai penurunan kredit konsumer akibat penetapan aturan DP/LTV oleh bank sentral. "Pricing kita bagus, kita cukup murah di pasar, dan mengenai aturan itu kita tidak ada kiat tersendiri," imbuhnya.
Dia menyebutkan bahwa selama ini target KKB dari BCA merupakan kalangan kelas menengah ke atas. Disinggung mengenai realisasi kredit tahun lalu untuk KKB mencapai 30 persen. Sedangkan untuk KPR mampu tumbuh 53 persen.
Meskipun tidak setinggi tahun lalu, laju pertumbuhan kredit diyakini masih positif. "Mungkin tidak bisa seperti itu lagi. Tapi kalau pertumbuhan kredit secara keseluruhan 20-22 persen bisa lah," tutupnya.
(mdk/oer)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca Selengkapnya