Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit Listrik ke Armenia
Merdeka.com - PT Barata Indonesia (Persero) terus meningkatkan peran sebagai BUMN Industri Manufaktur dengan memberikan kontribusi terbaik melalui ekspor produk untuk menambah devisa negara. Di tengah pandemi Virus Corona, Barata Indonesia kembali melakukan ekspor komponen pembangkit listrik dengan tujuan negara ekspor yakni Armenia.
Kali ini, Barata Indonesia melakukan ekspor komponen Steam Turbine Condenser serta Combustion Chamber yang akan digunakan di proyek Yerevan -2 Combine Cycle Power Plant di Armenia.
Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno menjelaskan, untuk komponen pembangkit listrik kali ini, Pabrik Komponen Turbin-Divisi Pembangkit yang terletak di Cilegon, membutuhkan waktu 17000 Jam atau kurang lebih 8 bulan dalam menyelesaikan order tersebut.
"Saat ini produk telah siap untuk dikapalkan ke Armenia,” ujar Fajar melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/4).
Ekspor produk komponen pembangkit listrik ini semakin mengukuhkan kompetensi Barata Indonesia di bidang pembangkit listrik. Karena itu, dia berharap perusahaan lokal tanah air juga ikut menggunakan produk komponen pembangkit listrik yang diproduksi oleh perusahaan manufaktur lokal.
“Dari sisi kualitas, cara kerja, dan desain, SDM Indonesia sudah sangat mumpuni dan sanggup untuk mengerjakan. Saya berharap ke depan, produk dari PT Barata Indonesia dapat digunakan untuk oleh industri dalam negeri terutama BUMN sebagai bagian dari sinergi BUMN dan saling menguatkan satu sama lain. Kualitas produk yang dihasilkan oleh PT Barata Indonesia tidak perlu diragukan lagi,” terangnya.
Proyek Yerevan-2
Proyek Yerevan-2 adalah proyek 250 MW combined-cycle power project yang dibangun di lokasi pembangkit Yerevan-1 yang terletak 10 km ke arah selatan kota Yerevan, Armenia. Proyek ini merupakan proyek Independent Power Plant (IPP) pertama di negara Armenia.
Pembangkit Yerevan-2 yang dibangun dan dioperasikan oleh ArmPower akan beroperasi selama 25 tahun. ArmPower merupakan sebuah perusahaan patungan antara perusahaan asal Italia Renco and Simest dengan kepemilikan saham 60 persen dan Siemens Project Venture dengan kepemilikan saham 40 persen.
"Ekspor kali ini bukanlah ekSpor komponen pembangkit listrik yang pertama bagi Barata Indonesia. Sebelumnya, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Australia dan Rusia," jelas Fajar.
Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor komponen Pembangkit Listrik, ke berbagai negara seperti Condenser & LP Outer Casing (Brasil, Argentina dan Pakistan), Komponen Blade Ring (Panama, Argentina, Brazil dan Pakistan), Inner Casting (Bangladesh) serta Combustion Chamber (Taiwan).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLTGU Jawa-1 Terbesar di Asia Tenggara Siap Beroperasi Penuh, Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton Per Tahun
Indonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power Garap Proyek Ketenagalistrikan di Luar Negeri, Ini Detailnya
T Artha Daya Coalindo juga menjalin kerja sama perjanjian jual beli batu bara dengan Glonnex Commodities PTE dari Singapura.
Baca SelengkapnyaSederet PR Indonesia yang Bakal Punya Pembangkit Listrik Nuklir di Tahun 2032
Pembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akselerasi Dekarbonisasi, Pabrik Semen di Tuban Kini Gunakan PLTS Sebagai Sumber Energi
Pabrik Tuban sendiri berada pada posisi geografis dengan iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional sekitar 5,4 kWh/m2/hari.
Baca SelengkapnyaGandeng Komunitas Motor Tua, Kasatlantas Polres Rokan Hulu Sampaikan Pesan Damai Pemilu 2024
Kasat Lantas Polres Rokan Hulu, AKP Tatit Rizkyan mengatakan, kegiatan Cooling System melibatkan pelbagai elemen masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaDukung Transisi Energi, PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia
dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPakar: Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksisitas Pada Tubuh, Ini Bahayanya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup
Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca Selengkapnya