Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bappenas Luncurkan Kebijakan Mitigasi Dampak Covid pada Anak dan Individu Rentan

Bappenas Luncurkan Kebijakan Mitigasi Dampak Covid pada Anak dan Individu Rentan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. ©2020 Merdeka.com/Sulaeman

Merdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan kajian kebijakan untuk melindungi anak-anak, kelompok disabilitas dan lanjut usia. Kajian ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru dalam melihat ruang lingkup kerentanan pada kelompok masyarakat dalam masa pandemi Covid-19.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut tanpa respons yang tepat, hampir 50 juta anak, orang dengan disabilitas dan lansia di 15 provinsi Indonesia terancam mengalami hambatan dalam kelangsungan hidupnya. Oleh karenanya kajian ini diharapkan dapat meningkatkan akses kelompok rentan, termasuk kepala keluarga perempuan, lansia dan anak-anak, untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Hasil kajian menyebutkan kerentanan saat Covid-19 bersifat dinamis sehingga mengakibatkan sejumlah kondisi. Pertama, kelompok yang tidak dianggap rentan berpotensi menjadi rentan, tergantung pada kebijakan yang dihasilkan. Kedua, respons penanganan Covid-19 yang tidak tepat berisiko memunculkan kerentanan baru atau memperburuk kerentanan yang sudah ada.

"Untuk itu, anak dan individu rentan yang sebelum pandemi telah mengalami berbagai hambatan akses, ketimpangan kesempatan, dan penyisihan perlu dipertimbangkan untuk diprioritaskan dalam setiap tindakan penanganan pemerintah," jelas Suharso dalam sambutan kunci yang disampaikan melalui konferensi video di Jakarta, Senin (28/9).

Dia juga menekankan pentingnya pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor kerentanan lainnya supaya pemerintah dapat menjangkau kelompok-kelompok yang membutuhkan bantuan. Maka dari itu, kata dia, dibutuhkan pemahaman yang lebih terbuka dari semua pemangku kepentingan dalam memandang arti kerentanan dan kebutuhan pada berbagai kelompok di dalam masyarakat.

"Hal ini menjadi penting untuk memastikan program perlindungan yang diberikan oleh pemerintah menjadi inklusif dan tepat sasaran," katanya.

Sebagai gambaran, hasil analisis kajian dilakukan dengan menggunakan data SUSENAS di 15 provinsi terdampak Covid-19 menunjukkan sekitar 29 juta anak, 9 juta lansia, dan 10 juta orang disabilitas berpotensi meningkat kerentanannya dengan kondisi yang beragam. Misalnya anak berada di bawah pengasuhan orang tua tunggal, anak diasuh oleh lansia atau penyandang disabilitas sebagai kepala keluarga, atau anak berada dalam pengasuhan orang tua yang juga anak-anak.

Kajian ini juga menyoroti keberadaan individu yang tidak memiliki identitas hukum, berada dalam rumah tangga tanpa akses listrik dan sarana sanitasi yang layak atau tidak mempunyai asuransi kesehatan. Tercatat 22,5 juta anak diprediksi kehilangan kesempatan belajar karena berada dalam rumah tangga yang tidak memiliki akses internet.

Selain data SUSENAS, kajian ini juga merujuk berbagai literatur yang mendiskusikan dampak Covid-19 terhadap anak-anak, seperti terabaikan akibat diskriminasi dan kekerasan. Kajian ini juga menunjukkan terdapat anak-anak dan individu rentan yang estimasinya tidak bisa diperoleh secara nasional, di mana gambaran tentang mereka hanya mengandalkan data-data sektor yang berhubungan langsung dengan mereka.

Sebagai mitigasi dari hasil analisis, kajian ini memberikan enam rekomendasi pokok. Pertama, mengatasi kesehatan individu. Kedua, mengatasi perubahan atau hilangnya lingkungan pengasuhan dan dukungan sosial. Ketiga, mengatasi terbatasnya pilihan dan ruang aman untuk anak-anak dan orang dewasa rentan.

Selanjutnya keempat, mengatasi meningkatnya risiko kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga. Kelima, mengatasi menurunnya kualitas atau terbatasnya layanan publik dan dasar. Keenam, mengatasi kendala data dasar yang berakibat pada individu dan layanan.

"Keenam rekomendasi ini bersifat jangka pendek sebagai upaya penanganan Covid-19, tetapi juga bermanfaat jangka panjang untuk pemulihan pasca pandemi serta memperkuat data dan tata kelola layanan kesehatan, perlindungan, dan kesejahteraan sosial secara menyeluruh," tandas dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bappenas Buka Loker Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli, Cek Persyaratannya di Sini
Bappenas Buka Loker Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS

Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Panduan Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan pada Anak, Perlu Dipahami saat Liburan
Panduan Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan pada Anak, Perlu Dipahami saat Liburan

Terjadinya mabuk perjalanan pada anak bisa membuat liburan yang harusnya menyenangkan jadi tak maksimal. Ini cara menyiasatinya.

Baca Selengkapnya