Bapepam LK klaim pasar obligasi dan reksadana meningkat
Merdeka.com - Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan (Bapepam-LK) menegaskan meningkatnya nilai emisi surat utang (obligasi) korporasi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tinggi. "Investor di dalam negeri percaya terhadap emiten," ujar Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega di Jakarta, Jumat (28/12).
Saat ini jumlah emisi baru tercatat di BEI sebanyak 68 emisi dengan nilai emisi sebesar Rp 76,26 triliun dan USD 20 juta dan diterbitkan oleh 52 emiten. Yang terdiri dari obligasi sebanyak 61 emisi senilai Rp 66,46 triliun dan USD 20 juta, sukuk sebanyak enam emisi senilai Rp 1,95 triliun, dan efek beragun aset sebanyak satu emisi sebesar Rp 925 miliar.
Di mana kenaikan nilai emisi pada 2012, sebesar 51 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 45,93 triliun. Dari total emisi baru di 2012, sebanyak 34 emisi merupakan emisi melalui penawaran umum berkelanjutan atau meningkat 240 persen dibanding 2011 yang hanya sebanyak 10 emisi.
Selain itu, emisi melalui penawaran umum berkelanjutan 2012 sebesar Rp 44,38 triliun dan USD 20 juta, meningkat dari 2011 yang hanya Rp 13,52 triliun dan USD 80 juta.
Sepanjang 2012 penerbitan reksadana syariah tidak mengalami perubahan daripada tahun 2011 yakni diterbitkan hanya 50 reksadana.
Dia mengatakan untuk danareksa syariah belum sebanding dengan konvensional. Saat ini reksadana syariah hanya senilai Rp 6,3 triliun. Jumlah hanya meningkat sedikit bila dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu Rp 5,5 triliun.
"Kami terus berusaha untuk terus mengupayakan peningkatan produk syariah agar lebih menarik di mata investor dan mencari upaya bagaimana meningkatkan kualitas reksadana syariah," ujarnya.
Di tahun 2012 reksadana yang diterbitkan mencapai 809 atau meningkat dari sebelumnya 765. Dengan total nominal reksadana yang diterbitkan sepanjang 2012 adalah mencapai Rp 223 triliun. "Naik sedikit dibanding tahun lalu, Rp 201,5 triliun," ujar
Jumlah reksadana yang paling banyak diterbitkan yakni reksadana terproteksi, yaitu 317. Hanya saja secara nominal reksadana yang paling banyak dibeli adalah reksadana saham yang nilainya mencapai Rp 69,23 triliun.
Sedangkan, untuk reksa dana pendapatan tetap hanya Rp 43,2 triliun. Untuk reksadana yang paling banyak diterbitkan adalah reksa dana pendapatan tetap, yaitu sebanyak 118 dengan nilai transaksi Rp 34,47 triliun.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bappebti Beri Sinyal Bakal Evaluasi Pajak Kripto Guna Kurangi Beban Investor
Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023
Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnya