Banyak Daerah Klaim Lumbung Pangan, Tapi Sektor Pertanian Masih Diabaikan
Merdeka.com - Plt. Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi dan Pembangunan, La Ode Ahmad Pidana Bolombo menilai banyak Pemerintah Daerah (Pemda) yang kerap mengklaim wilayahnya sebagai daerah lumbung pangan, namun tidak diiringi dengan upaya pengembangan sektor pertanian. Artinya Pemda masih tidak memberikan perhatian lebih kepada sektor yang menjadi kebanggaannya tersebut.
"Setiap daerah selalu mengklaim sebagai penghasil pertanian tapi Pemda tidak memikirkan pengembangan pangan di daerah," kata La Ode dalam Seminar Nasional: Strategi Menjaga Inflasi dan Ketahanan Pangan Ekonomi Daerah 2023 di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/1).
Tak hanya soal pengembangan sektor pertanian, Pemda juga kerap mengabaikan sarana transportasi dan moda angkutannya. Padahal infrastruktur dan moda transportasi menjadi faktor penting dalam penentuan harga pangan.
"Kalau jalan tidak memadai ini akan berpengaruh ke harga. Mau ambil barang di sentra pangan akan susah dan sulit kalau jalannya jelek dan moda transportasinya kurang," ungkapnya.
Makanya, diperlukan komunikasi efektif yang dilakukan Pemda. Bila membangun infrastruktur sendiri bisa menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka Pemda bisa mengusulkan pembangunan ke pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.
"Kalau dibiayai sendiri ini bisa gerus anggaran daerah kan bisa mengajukan pemerintah, makanya ini perlu kerja sama dengan pemerintah pusat," kata dia.
Selain itu, La Ode juga meminta antar Pemda saling berbagi informasi dan data dalam hal apapun, utamanya masalah pangan. Setiap daerah harus saling terkoneksi dengan data statistik dalam menjaga inflasi.
Agar tidak ada daerah yang kekurangan bahan pangan atau komoditas tertentu sehingga harganya menjadi sangat tinggi. Namun di sisi lain komoditas tersebut menumpuk dan harganya jatuh sehingga merugikan petani.
"Komunikasi yang efektif sehingga ada koordinasi buat stakeholder," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor
Agus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada
Mentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaAda Dugaan Penggelembungan Suara di Bogor, Bawaslu Minta KPU Perbaiki Sesuai C Hasil
Bagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaPembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya