Bantu pertajam program pertanian, BPS sebar pasukan
Merdeka.com - Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi bidang pertanian yang sangat besar. Kebijakan pertanian yang dikeluarkan pemerintah terkadang kontraproduktif lantaran tidak mengacu pada data yang ada.
Semisal kebijakan pemerintah membuka keran impor daging sapi. Kebijakan ini disayangkan Badan Pusat Statistik (BPS) lantaran data yang dimiliki BPS menyebutkan bahwa impor tidak perlu dilakukan mengingat potensi sapi potong yang dimiliki Indonesia besar.
Berangkat dari kondisi itu, BPS bersiap menyebar 'pasukan' statistik ke seluruh pelosok tanah air. Tujuannya untuk membantu perencanaan, implementasi kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian.
Langkah ini sekaligus untuk memperbaiki kinerja Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait seperti pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, perdagangan dan Bappenas.
Kepala BPS, Suryamin, mengatakan hasil sensus berupa data statistik pertanian terkini yang lengkap dan akurat akan membantu mempertajam sasaran program pemerintah di bidang pertanian.
Salah satu yang didata BPS adalah jumlah petani dan potensi pertanian. "Data akan menunjukkan berbagai informasi seperti populasi usaha pertanian, rumah tangga petani termasuk petani gurem, komoditas pertanian, serta distribusi lahan," ujarnya saat ditemui dalam pembukaan apel siaga sensus pertanian di kantornya, Jakarta, Jumat (8/3).
Sensus ini akan mendata beberapa komoditi seperti budidaya tanaman, pemeliharaan ternak atau unggas, budidaya dan penangkapan ikan, perburuan, penangkapan atau penangkaran satwa liar dan pemungutan hasil hutan serta jasa pertanian.
"Petugas sensus ini berjumlah sekitar 250 ribu orang terdiri dari unsur BPS dan mitra BPS," tuturnya.
Program ini akan diawasi secara ketat dari sisi administrasi agar terhindar dari potensi praktik korupsi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaIni 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS
Berikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPPPK adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Berikut Penjelasannya
PPAK Adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Baca SelengkapnyaTerbesar Sepanjang Sejarah, Kemenag Buka Lowongan 20.722 CPNS dan 89.781 PPPK
Berbagai formasi di lingkungan Kemenag memiliki peran penting dalam memberikan wawasan terkait program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaDeretan TPS Unik, Bikin Nyaman Si Pemilih saat Nyoblos di Bilik Suara
Di TPS inilah, para pemilih akan menentukan pilihannya dengan mencoblos capres dan caleg pilihannya.
Baca SelengkapnyaApresiasi Pemilu Berjalan Damai, PBNU Minta Pihak Tak Puas Hasil Tempuh Jalur Hukum
PBNU tidak melihat adanya potensi-potensi masalah yang berarti selama Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya