Bantu korban gempa Lombok, PMI gandeng perusahaan radio dari China
Merdeka.com - Korban jiwa terus bertambah akibat gempa bumi sebesar 7.0 skala richter yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu. Sampai dengan Kamis (9/8) sore, korban jiwa sudah menembus 259 nyawa. Untuk membantu para korban gempa bumi, sebanyak 420 petugas PMI dari berbagai daerah dikerahkan ke lokasi bencana.
Para petugas Palang Merah Indonesia juga masih terus mendapat bantuan dari China. Setelah bantuan uang dari pemerintah China, kini perusahaan radio komunikasi Hytera Communication mendonasikan 50 radio komunikasi 2 arah (walkie talkie), radio mobile dan 1 unit repeater radio senilai Rp 250 juta kepada personil Palang Merah Indonesia yang diberangkatkan dari Jakarta. Puluhan perangkat komunikasi ini akan menjadi perangkat komunikasi yang vital, yang digunakan oleh personil PMI untuk membantu ratusan korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain mendonasikan 50 unit walkie talkie, Hytera Communications juga menugaskan tujuh orangnya sebagai tim tanggap darurat, yang stand-by 24 jam di Jakarta, untuk terus berkoordinasi dengan PMI pusat dan PMI Lombok di lokasi bencana.
"Sekitar satu minggu lalu saya lihat Basarnas menggunakan radio Hytera pada gempa bumi Lombok sebelumnya. Saya cukup familiar dengan brand ini. Saat Hytera menawarkan donasi 50 unit, kami sangat lega. Radio komunikasi ini akan sangat berguna untuk membantu korban gempa bumi di Lombok," ucap Kepala Markas PMI Pusat, Sunarbowo seperti dikutip dari keterangannya di Jakarta.
Kepala Federasi Palang Merah Internasional untuk wilayah Asia Timur, Gwendolyn Pang, menyambut baik segala bentuk bantuan kepada personil Palang Merah yang berada di lokasi bencana. Kedepannya, Federasi Palang Merah Internasional akan mengadakan kerjasama di tingkat regional dan global dengan Hytera Communication untuk mitigasi bencana.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaHilang di Timor Leste, WN China Lagi Teliti Pertambangan Tewas Tanpa Busana di Perbatasan
Di lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca SelengkapnyaHindari Mobil Mogok, Pesepeda Lansia Terkapar di Jalan Raya Bogor Usai Ditabrak Truk Ekspedisi
Sopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono Melawan Buntut HP Disita, Laporkan Penyidik Polda Metro ke Propam dan Komnas HAM
Aiman Witjaksono resmi melayangkan perlawanan terhadap penyidik Polda Metro Jaya buntut penyitaan handphone
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Helikopter Hilang di Halmahera, Pilot Sempat Lapor dengar Ledakan
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaCerita Korban TPPO yang Hendak Dijual ke Timor Leste Rp100 Juta: Digagalkan Ibu, Tapi Pelaku Dilepas Polisi
Ibu korban, ST mengaku sangat menyayangkan sikap kepolisian yang melepas GH bersama alat bukti berupa handphone.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca Selengkapnya