Bank syariah tak masalah DP kredit dibatasi
Merdeka.com - Perbankan syariah menyatakan kesiapannya menghadapi pemberlakuan aturan batas uang muka (loan to value/LTV) yang saat ini sedang digodok oleh Bank Indonesia selaku regulator.
"Pada dasarnya aturan penyamaan itu kita memahami kenapa diberlakukan di perbankan syariah. Secara makro dikhawatirkan akan terjadi arbitrase," ujar Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono, akhir pekan lalu.
Menurutnya, sejak aturan tersebut mulai berlaku di perbankan konvensional melalui Surat Edaran Bank Indonesia pada bulan Maret 2012, perbankan syariah telah merasakan imbas positifnya. "Tapi perbankan syariah sudah pernah merasakan manisnya itu (limpahan). Sekitar 6 bulan," ungkapnya.
Imam melanjutkan, untuk tetap bisa bersaing, perbankan syariah harus bisa mengembangkan inovasi selain produk yang sudah tersedia. "Untuk tetap kompetitif perbankan syariah harus punya produk yang inovatif relative terhadap bank konvensional," kata dia.
Karena itu, BNI Syariah sudah mulai mengembangkan produk tabungan Griya sebagai langkah antisipasi berlakunya aturan LTV selain itu juga tetap memfasilitasi kebutuhan nasabah yang ingin memiliki rumah.
"Makanya BNI merilis tabungan Griya itu. Kita rilis bersama paket edukatif. Tidak hanya menabung, berikut edukasi tentang kepemilikan rumah termasuk kesempatan yang tadinya dengan beli rumah, bisa jadi developer perorangan. Kita bedah sisi developernya. Kalau mau beli rumah silahkan, kalau mau jadi developer kita fasilitasi juga," tuturnya.
Sebelumnya Bank Indonesia menyatakan akan mengeluarkan Surat Edaran mengenai pembatasan DP tersebut antara bulan Oktober hingga November. Disinyalir besaran pembatasan uang muka tersebut tak jauh beda dengan bank konvensional, yaitu 30 persen untuk mobil dan rumah.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambut Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 T hingga Diskon Pengajuan KPR
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Sinarmas Raup DPK Rp42 Triliun Sepanjang 2023, Salah Satunya Didukung Program Ini
Pada tanggal 21 Februari 2024 di Bank Sinarmas Kantor Cabang Slipi, Jakarta Barat, telah dilakukan prosesi serah terima hadiah kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang
Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nelayan Sambut Gembira Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar
Program Capres 2024 nomor urut 3 itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaBSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaAntisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Dukung Program Makan Siang Gratis Habiskan Anggaran Rp460 Triliun, tapi Ada Syaratnya
Program ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya