Bank Syariah Indonesia akan Rambah Segmen Wholesale
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, strategi BSI disusun untuk merambah ke pengembangan segmen wholesale dengan menciptakan produk inovatif termasuk pengembangan bisnis global. Dengan demikian, BSI bisa menjembatani perusahaan yang ada di Indonesia, baik di BUMN ataupun korporasi privat atau swasta, yang ingin mencari pembiayaan atau pendanaan.
"Di sisi lain kita juga ingin merambah pasar wholesale, memang wholesale banking yang ada saat ini belum terlalu modern. Kami harapkan nanti bisa lebih aktif untuk masuk ke sukuk Global. Tentunya investornya bisa kita dapatkan dari negara-negara yang ada di Timur Tengah atau di Eropa," kata Hery dalam Webinar Era Baru Pembiayaan Syariah di Indonesia, Rabu (17/3).
Selain itu, dalam pengembangan segmen wholesale ini, tujuannya bisa menjadi sarana bagi investor asing untuk mengakses pasar infrastruktur domestik dan investasi. Adapun strategi BSI juga disusun untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem dan value chain yang terintegrasi. Seperti melayani kebutuhan spesifik klien UKM terkait perbankan Syariah yang dapat memanfaatkan sinergi dengan induk perusahaan.
"Strategi yang kami susun, tentunya kami tetap akan membiayai segmen UMKM. Kami ingin memberikan banyak manfaat kepada segmen-segmen kecil dan menengah ini, baik mikro maupun kecil, rencananya kita akan membangun ekosistem yang solid termasuk nanti juga sentra-sentra UMKM yang berada di kota-kota lain di seluruh Indonesia," ujarnya.
Serta diharapkan bisa memberikan pendampingan kepada nasabah ataupun calon nasabah untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan baik, mengakses pasar dengan baik dan juga bisa belajar bagaimana memasarkan keuangan atau pun juga bisnis mereka melalui channel digital dan lain sebagainya.
Menurutnya, BSI tidak hanya disusun untuk melayani segmen UMKM dan wholesale saja, melainkan juga melayani segmen ritel dengan layanan khas Syariah. Dengan memberikan pengalaman perbankan terbaik dalam hal digital banking, kualitas layanan dan produk melampaui bank umum.
"Kami juga melayani segmen ritel dan layanan khas Syariah. Tentunya kita juga membiayai KPR pembiayaan untuk mobil atau sepeda motor, gadai emas, cicil emas, pengembangan ekosistem Islam khas Syariah, tentunya untuk bisnis haji umroh, ziswaf organisasi masyarakat, pendidikan dan juga kesehatan Rumah Sakit," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia Masuk Top 10 Global Islamic Bank
BSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaBTN Rilis Internet Banking Business untuk Bidik Pebisnis Muda, Ini Daftar Kelebihannya
Nasabah dapat melakukan transaksi penukaran mata uang asing dengan harga yang kompetitif.
Baca SelengkapnyaBRI Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Muratara
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya