Bank Mega Nilai Pemangkasan Suku Bunga The Fed Tak Berdampak Besar ke Indonesia
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, menilai pemangkasan suku bunga The Fed (Federal Reserve) tak berpengaruh besar ke Indonesia. Sebab, hubungan ekonomi terbesar Indonesia masih dengan China.
"Karena hubungan ekonomi kita, khususnya perdagangan lebih besar dengan China," jelasnya di Kawasan Tendean, Jakarta, Kamis (5/2).
Kostman menambahkan pemangkasan suku bunga The Fed juga tidak bisa serta merta memperbaiki kondisi perekonomian global maupun Amerika Serikat (AS). Di mana, perekonomian keduanya tengah terpukul karena meluasnya penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.
"Kita bertanya apakah menandakan kepanikan? Apakah mereka panik," tegas dia.
Sebelumnya, dilansir dari CNBC, suku bunga The Fed dipangkas sebesar 50 basis poin (Bps). Pemangkasan ini membuat target kisaran suku bunga berada di 1 persen sampai 1,25 persen. Pada 2019, The Fed telah menurunkan 3 kali suku bunganya dengan total 75 Bps.
Virus Corona Tenggelamkan Kasus Jiwasraya
Direktur Utama Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, menambahkan pemberitaan terkait virus Corona atau Covid-19 juga telah meredakan hingar bingar kasus Asuransi Jiwasraya.
"Kan di awal banyak yang membahas Jiwasraya, begitu Corona datang orang lebih banyak membahas ini," tegasnya pada Merdeka.com.
Dia berharap kasus Jiwasraya tetap bisa segera diselesaikan dan menemukan titik terang. Sehingga kepercayaan masyarakat Indonesia tetap terjaga.
"Tapi saya rasa ini kan sudah masuk di dalam kejaksaan, akan bergulir terus sih. Cuma tidak banyak ramai orang ngomong sih," terang nya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut bahwa kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya merupakan sebuah kebobrokan yang harus dihentikan. Hal tersebut karena mengorbankan dana simpanan pensiunan.
"Justru ini yang harus menjadi tanggung jawab. Kasus Jiwasraya sebuah kebobrokan yang harus kita setop karena merampok pensiunan," ujarnya di Pasific Place, Jakarta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaNantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.
Baca Selengkapnya