Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Mandiri Paparkan Dampak Buruk Perang Dagang ke Ekonomi RI

Bank Mandiri Paparkan Dampak Buruk Perang Dagang ke Ekonomi RI Macro Economic Outlook 2019. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - PT Bank Mandiri Tbk memandang perkembangan ekonomi dunia terakhir ini kurang supportif terhadap perkembangan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2018 lalu.

Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan mengungkapkan, lembaga-lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 akan lebih rendah dibandingkan tahun 2018.

"IMF, misalnya, memperkirakan pertumbuhan tahun 2019 sebesar 3,2 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 3,6 persen," kata Panji di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/9).

Selain itu, prospek ekonomi global ke depan terus dibayang-bayangi ketidakpastian akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang terus berlanjut. Menurutnya, perang dagang antar dua raksasa ekonomi dunia tersebut akan berdampak negatif terhadap ekonomi global karena akan menurunkan volume perdagangan dunia, yang pada akhirnya bisa menekan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Bagi Indonesia, perang dagang Antara Amerika Serikat dan China telah berdampak negatif terhadap penurunan kinerja ekspor melalui penurunan harga-harga komoditas," ujarnya.

Berdasarkan data yang dia paparkan, harga minyak Kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) belakangan ini terus tertekan ke tingkat harga sekitar 500 dolar AS (USD) per ton, padahal harga rata-rata tahun 2017 sebesar USD 648 per ton dan tahun 2018 turun lagi menjadi USD 556 per ton.

Hal yang sama juga terjadi pada harga batubara, yang terus menurun akhir-akhir ini ketingkat harga USD 65 per ton. Padahal harga rata-rata tahun 2017 diatas USD 100 per ton dan tahun 2018 sebesar USD 88,3 per ton.

"Namun demikian, meskipun tantangan ekonomi global semakin besar, kami memandang bahwa stabilitas ekonomi nasional masih terjaga, dengan pertumbuhan yang relative masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara emerging markets lainnya," tegasnya.

Seperti diketahui, pada kuartal II tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen, sementara pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2019 sebesar 5,07 persen.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya