Bank Indonesia Yakini Kasus Omicron Tak Pengaruhi Pemulihan Ekonomi Tahun ini
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) meyakini proses pemulihan ekonomi tahun ini pun tidak akan berdampak atas merebaknya kasus omicorn. Sejalan dengan proses pemulihan, BI juga secara aktif mendukung penuh pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan langkah-langkah penanganan penyebaran omicorn dapat berjalan dengan baik.
"Bacaan-bacaan kami dalam indikator-indikator, sebagian besar indikator Desember, tapi ada indikator Januari, data data sistem pembayaran tunjukan aktivitas ekonomi terus meningkat," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/1).
Dukungan BI tidak hanya sekedar penerapan protokol kesehatan, namun juga harus percepatan vaksinasi. "Untuk masyarakat vaksinasi di Indonesia sangat cepat dan untuk anak anak Insya Allah juga akan terus dilakukan untuk booster," ujarnya.
Menurutnya, percepatan vaksinasi ini sangat penting supaya tercapai imunitas massal. Sehingga diharapkan daya tahan serangan atau penyebaran Covid-19 lebih kuat.
"Kesempatan ini secara pribadi dan lembaga mari dukung upaya pemerintah atasi omicron dan hati hati membuka sektor ekonomi tanpa timbulkan penyebaran omicorn tapi dukung pemulihan ekonomi," kata dia.
Menko Luhut: Indonesia Sakti dalam Penanganan Pandemi
Pemerintah mengklaim, Indonesia sebagai negara yang mampu menjaga ekonomi dan paling baik dalam penanganan pandemi covid-19. Penilaian itu diperoleh karena Indonesia kompak dalam berkoordinasi menangani pandemi.
"Jadi ekonomi ini, lihat sekarang kita termasuk ekonomi yang paling baik di dalam mengendalikan keseimbangan dengan covid ini," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam Peluncuran Gernas BBI 2022, di Jambi, Rabu (19/1).
"Saya coba lihat-lihat kenapa sih? ternyata Indonesia itu sakti, Indonesia itu kerja kompak terkoordinasi dengan baik di harmonisasi dengan baik kita salah satu negara di dunia yang menangani covid-19 paling baik," tambahnya.
Bahkan, saat ini kasus omicron di Indonesia masih landai dibandingkan negara lain. Hal itu bisa terjadi lantaran, masyarakat Indonesia masih relatif disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan aktivitas vaksinasi terjaga dengan baik.
"Sekarang kita menghadapi omicron sudah satu setengah bulan kita menghadapi masih landai, sudah mulai naik. Tapi saya lihat karena kita relatif masih disiplin dengan vaksin dua kali, booster, kemudian rajin pakai masker, cuci tangan itu sangat membantu," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnya