Bank Indonesia Siapkan Lembaga Penjamin di Pasar Keuangan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) selaku regulator menyiapkan pembentukan Central Counterparty (CCP) untuk transaksi derivatif di Indonesia. CCP adalah lembaga penyelenggara kliring, penjamin transaksi, dan proses manajemen risiko transaksi pasar keuangan. Dengan begini diharapkan bisa meminimalisir risiko transaksi di pasar keuangan.
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Agusman mengatakan, pembentukan CCP memberikan manfaat yang besar untuk mendorong peningkatan stabilitas sistem keuangan di pasar keuangan.
"CCP berfungsi mengurangi risiko sistemik dengan melakukan fungsinya sebagai penyelenggara kliring, penjamin transaksi dan penyelenggara proses manajemen resiko transaksi sehingga keberadaan CCP sangat penting di pasar keuangan," ujar Agusman dalam konferensi pers Ketentuan Pembentukan Lembaga CCP untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga di Jakarta, Rabu (2/10).
Agusman menjelaskan, secara teknis CCP akan ditempatkan di antara pembeli dan penjual di pasar keuangan, dalam proses yang dinamakan novasi. CCP kemudian melakukan kliring transaksi dimaksud melalui mekanisme multilateral netting, sehingga perhitungan tagihan/kewajiban anggota CCP menjadi lebih sederhana dan counterparty risk pun berkurang.
Secara rinci, manfaat yang bisa didapatkan dari CCP antara lain mengurangi risiko counterparty melalui proses multilateral netting, meningkatkan standar manajemen risiko, meningkatkan transparansi dan memudahkan pengaturan dan pengawasan di pasar keuangan sehingga mendorong adanya efisiensi operasional.
Gagasan mengenai pembentukan CCP ini sendiri sebenarnya sudah muncul sejak beberapa tahun lalu, mencontoh India, Polandia hingga Inggris. Tahun 2016 lalu, BI sempat mengundang pembicara dari Reserve Bank of India (RBI atau bank sentral India) dalam seminar persiapan pembentukan CCP untuk berbagi ilmu tentang roadmap pembentukan CCP di India.
Namun, harus diakui prosesnya tidak memakan waktu sekejap mata. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan lantaran lembaga CCP nantinya harus bisa diakui secara internasional.
Jika tidak ada halangan berarti pembentukan CCP bisa menelan waktu maksimal 2,5 tahun. "Ada kemungkinan lebih cepat dari itu," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaKetua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perbankan menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan dan penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaBTN Resmi Jadi Anggota UNEP Financial Initiative, Ini Sederet Keuntungannya
Hal ini akan membantu BTN untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di industri perbankan dan keuangan di Indonesia.
Baca Selengkapnya