Bank Dunia: Indonesia dan ASEAN Jauh dari Dampak Krisis Perbankan AS dan Eropa
Merdeka.com - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menyebut krisis perbankan yang sedang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa tidak akan berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia, maupun negara kawasan ASEAN.
"Di Indonesia sejauh ini, tantangan sektor keuangan yang dihadapi AS dan Eropa tidak mempengaruhi ASEAN," kata Kahkonen saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (29/3).
Ini tercermin dari pasar keuangan di ASEAN yang tidak memberikan respons saat krisis perbankan terjadi.
"Saat ini, pasar keuangan di ASEAN tidak ada perhatian langsung, tetapi jelas ini hanya masalah yang perlu diawasi dengan sangat ketat," kata dia.
Meski begitu, Bank Dunia tak mau lengah. Berbagai perkembangan yang terjadi di AS dan Eropa akan terus dikawal ketat.
"Kami memantau dan mengamati apa yang terjadi dan hanya waktu yang akan memberi tahu apa yang sebenarnya akan terjadi di pasar keuangan global," paparnya.
Termasuk dampaknya yang bisa terjadi di negara kawasan Asia Timur dan ASEAN. "(Kita akan melihat) implikasi apa yang akan terjadi untuk Asia Timur dan ASEAN," sambungnya.
Sebagai informasi sejumlah bank di Amerika Serikat tengah bermasalah seperti Silicon Valley Bank, Credit Suisse dan Signature Bank. Tak hanya itu, beberapa bank di Eropa juga mengalami hal serupa seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank AG.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya