Merdeka.com - Bank Bukopin telah menyalurkan kredit untuk usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp 24,25 triliun hingga semester pertama ini. Penyaluran tersebut setara 52,68 persen dari total kredit yang disalurkan yaitu sebesar Rp 46,03 triliun.   

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di Jakarta, Kamis (26/7). "Kontribusi kredit kedua disumbangkan oleh segmen komersil sebesar Rp 14,62 triliun atau 31,77 persen. Dan segmen konsumer sebesar Rp 4,38 triliun dan segmen mikro sebesar Rp 2,8 triliun dibandingkan akhir tahun 2011," kata Glen.

Pada semester I 2012 ini juga  Bank Bukopin mengalami pertumbuhan kredit tertinggi pada segmen mikro dengan tumbuh 20,39 persen. Di segmen consumer kredit tumbuh 18,11 persen dan kredit segmen UKM tumbuh sebesar 15,40 persen.

"Untuk kredit UKM dan Mikro kami juga telah menjalin kerjasama dengan mitra strategis seperti Jamsostek, Taspen, PLN, dan beberapa institusi lain," kata Glen.

Sementara pada pertumbuhan laba bersih Bank Bukopin berhasil meraup laba bersih 20,3 persen menjadi Rp 400 miliar dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2011 sebesar Rp 334 miliar.

"Untuk laba sebelum pajak kami tumbuh 21 persen menjadi Rp 518 miliar pada semester I ini dibanding tahun sebelumnya Rp 429 miliar," tambah Glen.

Peningkatan laba ini membuat tingkat imbal hasil meningkat. ROE naik jadi 19,04 persen dari 18,31 sementara ROA naik jadi 1,84 persen dari 1,74 persen.

Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit sepanjang semester I sebesar 44,3 persen atau mencapai Rp 46,03 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 31,9 triliun.

Pendapatan bunga bersih perseroan juga tumbuh 15,43 persen menjadi Rp 1,13 triliun dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 0,9 triliun. Pendapatan Non Bunga juga tumbuh 16 persen pada semester I ini menjadi Rp 332 miliar dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 286 miliar.

Hingga enam bulan pertama 2012 aset Bank Bukopin tumbuh 22,625 persen menjadi Rp 60,66 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 52,53 triliun.

"Kami menargetkan masuk dalam 10 besar bank nasional berdasarkan profit dalam lima tahun mendatang," ucap Glen.