Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bangun 2.500 Km Tol, Pemerintah Ingin Kejar Ketertinggalan dari Malaysia dan Thailand

Bangun 2.500 Km Tol, Pemerintah Ingin Kejar Ketertinggalan dari Malaysia dan Thailand Menteri Basuki Hadimuljono. ©Humas Wijaya Karya

Merdeka.com - Periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan pembangunan jalan tol. Bila sebelumnya, penyelesaian jalan tol selama 2014-2019 mencapai 1.852 kilometer, dalam kurun lima tahun ke depan menjadi 2.500 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan patut diakui bahwa kondisi infrastruktur tol di Indonesia masih kalah dibanding dengan negara satu kawasan.

"Seperti yang dibilang tadi, kita ini ketinggalan," kata dia, dalam sebuah talk show, di Jakarta, Kamis (14/11).

Karena itu, pria yang akrab disapa Pak Bas ini menegaskan pembangunan tol yang dijalankan untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

"Kita harus mengejar terus. Kita malah mengejar. Bukan malah untuk wah-wahan atau bagaimana," ujar Basuki.

Beberapa ruas tol yang bakal menjadi fokus ke depan, lanjut dia, seperti tol Trans Sumatera, lanjutan pembangunan tol Trans Jawa, juga tol di Kalimantan.

"2.500 kilometer Trans Sumatera tol itu harus, kemudian Cigatas, Cileunyi-Garut-Tasikmalaya. Terus bawen-solo-demak rembang-tuban," ujar dia.

"Kita ini ketinggalan kalau tadi kalah dengan Malaysia, Thailand, menang Vietnam. Kita kejar terus kita mau mengejar (tol) ini," tegasnya.

Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dalam 4 tahun ini pemerintahan yang dipimpinnya telah mampu membangun jalan tol kurang lebih sepanjang 782 Km. Sementara sebelumnya selama 40 tahun Indonesia hanya bisa mampu membangun 780 Km. Hal ini karena pemerintah sudah menguasai lapangannya.

"Kunci-kunci masalah kenapa sih jalan tol itu tidak pernah selesai bertahun-tahun. Ini kita sudah mengerti dan cara menyelesaikannya seperti apa kita mengerti betul karena lapangannya terus saya ikuti," kata Presiden Jokowi dikutip dari lamat Setkab.

Presiden memberikan gambaran, sejak 1978 saat jalan tol Jagorawi dibangun, semua negara melihat itu selesai, manajemennya seperti apa, konstruksi seperti apa, jalan tol itu seperti apa. Semua pada melihat, Malaysia melihat, Vietnam melihat, Thailand melihat, Filipina melihat.

"Tapi dalam kurun waktu sampai 2014, berarti hampir 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer. Dari sejak jalan tol pertama kita bangun di Jagorawi, 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer."

Menurut Presiden, masalahnya di pembebasan tanah, di pengadaan tanah. Yang kedua juga banyaknya tanah-tanah yang berkaitan dengan instansi. Dia memberikan contoh misalnya tol Samarinda Balikpapan, itu ada dua penyebabnya di sana, lewat lahan konservasi, yang kedua lewat tanahnya kodam.

"Jadi kalau kita tidak mengerti yang menyelesaikan enggak ada. Yang menyelesaikan ya kita, kalau kita mengerti ya baru (bisa diselesaikan). Saya telepon Panglima, dua minggu rampung. Hal-hal yang berkaitan dengan konservasi itu juga ada kok payung hukumnya bisa diberikan, untuk kepentingan apa bisa. Saya telepon Menteri LHK, juga rampung," ungkap Presiden.

Kunci-kunci seperti itu, menurut Presiden, yang sekarang sudah dimengerti. Sehingga dalam empat tahun ini saja pemerintah sudah selesai membangun jalan tol sepanjang 782 kilometer, termasuk tol Jakarta-Surabaya-Pasuruan.

"Selama empat tahun itu kita telah membangun 782 kilometer. Dan hitungan kita, akhir tahun 2019 ini akan ada tambahan, sehingga total selama lima tahun nanti akan menjadi 1.854 kilometer," kata Presiden Jokowi.

Presiden meminta tidak usah bertepuk tangan dulu, karena China yang membangun dengan kurun waktu yang sama sekarang sudah punya jalan tol 280.000 kilometer. "Malaysia yang setelah kita sampai saat ini juga 1.824 kilometer."

Dengan telah dibangunnya sejumlah ruas baru jalan tol, Presiden ingin nantinya ada titik-titik kawasan wisata yang bisa berkembang lebih baik, ada kawasan-kawasan industri, ada kawasan-kawasan ekonomi khusus, menjadi titik-titik pertumbuhan ekonomi baru yang akhirnya membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya. "Goal-nya seperti itu, infrastruktur goal-nya mesti ke sana," tegasnya.

Faisal Basri: Dibanding Bangun Tol, Lebih Baik Benahi Transportasi Laut

Presiden terpilih untuk periode 2019-2024 nantinya diharapkan fokus membangun infrastruktur dan jaringan logistik melalui laut, bukan darat seperti jalan tol. Hal ini dinilai akan lebih efektif untuk menurunkan biaya logistik nasional.Pengamat Ekonomi, Faisal Basri mengatakan, pembangunan jalan tol yang gencar dilakukan oleh pemerintah Jokowi-JK saat ini memang mampu menurunkan biaya logistik. Namun penurunannya tersebut dinilai tidak signifikan."Ya akan mengurangi biaya logistik karena jarak tempuh yang berkurang, secara neto lebih irit. Namun tidak signifikan mengurangi logistik nasional," ujar dia di Jakarta, Kamis (14/2).Dengan gencarnya pembangunan tol, justru membuat logistik yang tadinya dilakukan lewat laut beralih ke darat. Padahal, 2/3 dari wilayah Indonesia merupakan perairan dan hanya 1/3-nya saja yang merupakan daratan."Akan signifikan kalau ada peralihan dari darat ke laut. Kalau ada tol, tidak ada shifting. Yang ada malah yang dari laut ke darat. Pembangunan Tol Sumatera itu dulunya dibarengi dengan dengan pembangunan jembatan Selat Sunda. Ini dibangun karena sudah ada Trans Jawa, jadi supaya nyambung. Tapi akhirnya proyek jembatannya dibatalkan, eh tolnya (Trans Sumatera) terus jalan. Makanya duren di sini harganya Rp100.000, di Lampung cuma Rp10.000, karena habis ongkos di angkutan," jelas dia.Oleh sebab itu, ketimbang membangun tol, lebih baik pemerintahan berikutnya kembali menggalakkan program tol laut guna menekan biaya logistik di dalam negeri. Selain itu, dengan logistik yang diangkut melalui jalur laut juga dinilai akan membuat produk lokal bisa bersaing dengan produk impor."Kalau lewat tol, memang turun (biaya logistiknya) tapi tidak akan mampu melawan rendahnya harga produk luar negeri yang dikirim lewat laut. Kalau dari Bogor ke Jakarta lewat darat tidak ada pengaruhnya. Tapi kalau dari Surabaya ke Jakarta pakai truk lebih mahal ketimbang lewat general cargo laut," tandas dia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Total Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan

Total Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan

Jokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pertama Kali ke IKN Terasa Jauh Sekali, Tapi Kalau Tol Balikpapan Selesai Cuma 30 Menit

Jokowi: Pertama Kali ke IKN Terasa Jauh Sekali, Tapi Kalau Tol Balikpapan Selesai Cuma 30 Menit

Keberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan menuju IKN, dari 2 jam menjadi hanya 30 menit saja.

Baca Selengkapnya
Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi

Jokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal

Jokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal

Pembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.

Baca Selengkapnya
Tol Solo-Yogyakarta Sepanjang 22 Kilometer Dibuka Fungsional Lebaran 2024

Tol Solo-Yogyakarta Sepanjang 22 Kilometer Dibuka Fungsional Lebaran 2024

Tanggal 5-11 April, tol Solo-Yogyakarta ruas Kartasura-Klaten akan diberlakukan satu arah untuk pemudik arah selatan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Lebih Lancar Saat Musim Mudik Lebaran

Pemerintah Jamin, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Lebih Lancar Saat Musim Mudik Lebaran

Kehadiran jalan layang MBZ mempersingkat waktu tempuh perjalanan di jalan tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Janji Anies-Cak Imin Bakal Lanjutkan Pembangunan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi

Janji Anies-Cak Imin Bakal Lanjutkan Pembangunan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi

"Salah satunya, Tol Trans jawa yang pembangunannya dituntaskan sampai Banyuwangi," kata Cak Imin

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya