Bangun 15 bandara baru, penerbangan perintis diutamakan
Merdeka.com - Kondisi demografi Indonesia yang berbentuk kepulauan membuat pemerintah mengandalkan sarana transportasi udara sebagai solusi untuk keterhubungan antar wilayah.
Komitmen untuk meningkatkan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah harus didukung sepenuhnya oleh infrastruktur perhubungan yang memadai.
Tahun depan, pemerintah telah menetapkan akan membangun 15 bandar udara baru khususnya di wilayah timur Indonesia. Jalur udara diyakini menjadi solusi paling tepat untuk menjangkau wilayah timur Indonesia yang selama ini sulit.
Pemerintah menganggarkan Rp 6 triliun dalam RAPBN 2013 untuk mengimplementasikan rencana pembangunan bandara baru ini.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk rencana pembangunan bandara ini. Hal ini dilakukan agar rencana pembangunan ini tidak terhambat pembebasan lahan.
"Sudah ada sistem yang kita pakai seperti cara yang kita bebaskan untuk kereta api. Jadi (berkomunikasi) dengan kepala desa langsung tidak melalui siapa-siapa," ujarnya pada merdeka.com.
Pemerintah menetapkan, pembangunan 15 bandara baru akan diutamakan untuk penerbangan perintis terlebih dahulu. Untuk menunjang penerbangan perintis, luas bandara tidak perlu terlalu besar.
Kebutuhan lahan yang tidak terlalu besar diyakini tidak akan menjadi masalah. Selama ini masalah pembebasan lahan timbul lantaran kebutuhan lahan yang sangat besar untuk sebuah proyek. "Iya perintis dulu. Yang penting kita buka dulu. Demi untuk keterhubungan," jelasnya.
Ke 15 bandara baru tersebut akan dibangun di wilayah Papua, Papua Barat, NTB dan NTT. Lokasi pembangunan bandara baru akan difokuskan di wilayah timur Indonesia. Namun pemerintah juga akan membangun beberapa bandara perintis di wilayah barat Indonesia, khususnya pulau-pulau terluar.
"Tapi ada juga barat, seperti Bengkulu dan Kepulauan Riau yang jauh-jauh itu karena kita harus menghubungkan semua,' paparnya.
Rendahnya keterhubungan di Indonesia menjadi masalah distribusi logistik di wilayah-wilayah terluar, sehingga pertumbuhan perekonomian pun menjadi terhambat. Dengan pembangunan bandara ini diharapkan dapat melengkapi mengembangkan infrastruktur transportasi darat yang terus dijalankan.
"Transportasi darat belum jadi karena baru diusahakan. Jadi kita isi dulu dengan udara," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah memperhitungkan, investasi yang dibutuhkan Rp 50 miliar untuk membangun satu bandara. Pemerintah mengalokasikan anggaran besar untuk kementerian perhubungan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013. Pemeritah mengalokasikan dana sebesar Rp 31,4 triliun untuk kementerian tersebut.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaAPJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaSetidaknya butuh waktu 30 menit setelah pesawat yang ditumpangi tiba untuk mengambil bagasi dari mesin conveyer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaAir terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaBandara ini memiliki luas hampir 300 mil persegi atau luasnya seperti Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 255,4 mill persegi.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca Selengkapnya