Banggar DPR Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di 2022
Merdeka.com - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah menyepakati indikator asumsi ekonomi makro untuk RAPBN Tahun Anggaran (TA) 2022. Adapun pertumbuhan ekonomi tahun depan ditetapkan sebesar 5,2 persen.
"Saya yakin dengan upaya keras pemerintah, maka pertumbuhan tersebut akan dicapai," ujar Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, ditulis Jumat (10/9).
Sebelumnya dalam kesepakatan pemerintah dengan Komisi XI DPR RI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kisaran 5,2-5,5 persen. Sementara asumsi untuk inflasi tetap di level 3 persen, begitu pula dengan nilai tukar dan suku bunga SUN yang tetap di level Rp14,350 dan 6,8 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan asumsi makro pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sudah memberikan pesan bahwa ketidakpastian masih menyelimuti Indonesia. Meski begitu, pemerintah diketahui berhasil menghadapi ketidakpastian itu dengan realisasi kontraksi pertumbuhan ekonomi yang tak terlalu dalam.
Di sisi lain, Banggar DPR RI juga menyepakati asumsi lifting minyak dan gas bumi untuk tahun 2022. Bersama pemerintah, target penerimaan minyak dan gas (migas) tahun depan tidak mengalami perubahan dibandingkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang telah disusun sebelumnya.
"Untuk lifting minyak bumi 703 ribu barel per hari, gas bumi 1.036 ribu per hari. Apakah dapat disetujui?" tanya Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah yang disahut setuju oleh peserta rapat dalam Rapat Panja Asumsi Dasar APBN TA di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.
Sedangkan rata-rata harga minyak mentah ditetapkan USD63 per barel. Lebih lanjut Said memberikan catatan kepada pemerintah dengan menitipkan aspirasi Kementerian dan Lembaga terkait, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di mana sumbangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari institusi tersebut cukup besar. Namun anggaran kementerian itu tergolong tidak besar.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin, berharap masih ada pembahasan lebih dalam dan detail agar dapat membuat perkiraan yang lebih baik. Namun dia mengakui dalam perundangan-undangan memang diatur agar pemerintah bisa lebih leluasa menyusun anggarannya.
Mengenai proyeksi migas yang telah disepakati tersebut, Mukhtarudin optimistis di tengah kondisi dunia yang mulai membaik akan berdampak pada permintaan migas secara global. "Beberapa negara telah membuka diri dan diharapkan demand turut meningkat," ungkap.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaEkonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaDianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnya