Awal Juni 2021, Pemerintah Terbitkan Sukuk Global USD3 Miliar
Merdeka.com - Pada semester I-2021, Pemerintah telah menerbitkan 3 kali sukuk global. Teranyar, pada 3 Juni 2021, Pemerintah berhasil menerbitkan Sukuk Global senilai USD 3 miliar. Terdiri atas USD 1,25 miliar tenor 5 tahun, USD 1 miliar tenor 10 tahun, dan USD 750 juta tenor 30 tahun.
"Setelah sukses menerbitkan Global Bond di awal tahun dan Samurai Bond pada bulan Mei lalu, pada 3 Juni 2021 Pemerintah berhasil menerbitkan Sukuk Global senilai USD 3 miliar," dikutip dari APBN KiTa Juli 2021, Jakarta, Sabtu (24/7).
Dalam hal ini,strategi oportunistik yang dilakukan Pemerintah pada pembukaan pasar Asia yang stabil di tanggal 2 Juni 2021. Transaksi tersebut mendapatkan respon positif dari investor. Bahkan terjadi peningkatan proporsi green investor dari 34 persen di tahun 2020 menjadi 57 persen dari total investor global sukuk di tahun 2021.
Terbitkan Green Sukuk Bertenor 30 Tahun
Secara konsisten, Pemerintah telah menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun setiap tahun sejak debutnya pada tahun 2018. Namun melalui penerbitan ini, Pemerintah memperkenalkan format Green Sukuk pada tenor 30 tahun untuk pertama kalinya, sekaligus menjadi yang pertama di dunia.
Penerbitan ini membuktikan dedikasi dan komitmen jangka panjang Pemerintah untuk pembiayaan Hijau dan berkelanjutan. Termasuk mempelopori metode pembiayaan dalam upaya melawan perubahan iklim.
Sementara itu, pada periode yang sama Pemerintah juga berhasil menerbitkan Sukuk Wakaf Ritel seri SWR002. Penerbitan ini mampu menarik 91,03 persen wakif baru dan mencatatkan volume pemesanan sebesar Rp24,14 miliar.
Sukuk Wakaf Ritel seri SWR002 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 5,57 persen per tahun. Imbalannya akan disalurkan untuk program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomiuntuk masyarakat.
Penerbitan Sukuk Wakaf merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional serta membantu pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaDaftar Lengkap Hari Libur Nasional dan Internasional Januari 2024
Penetapan hari libur 2024 memberikan panduan bagi Setiap bulan di kalender masehi memiliki tanggal penting untuk perayaan nasional dan internasional.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnya