Australia rayu Indonesia perkuat kerja sama ekonomi
Merdeka.com - Indonesia dan Australia sama-sama mengakui telah memiliki kesalahan dalam menghadapi pelbagai persoalan di bidang pangan. Tidak ingin mengulangi kejadian serupa, Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott mengajak Indonesia untuk kembali membangun kerja sama ekonomi, terutama di bidang pertanian dan pangan.
"Kami telah melakukan sebuah kesalahan di masa lalu. Izinkan kami untuk memulai sesuatu yang baru di area pertanian dan ketahanan pangan. Jangan lagi melakukan tindakan yang membahayakan suplai pangan seperti sahabat dan partner seperti Indonesia," ujar Abbott saat memberi keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9).
Agar kerja sama semakin erat, dia menyadari harus ada hubungan ekonomi yang kuat antar dua negara. Tidak hanya di bidang pangan, tapi juga perdagangan dan investasi.
Hal itu diamini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kepala negara melihat kerja sama bilateral Australia-Indonesia kini sudah membaik dan terus berkembang. Namun, kedua pemimpin memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga dan meningkatkannya.
"Sebagai contoh, di bidang investasi Australia sekarang menjadi investor di nomor 9 terbesar yang ada di Indonesia. Dari tahun 2011 ke tahun 2012 ada lonjakan nilai investasi sekitar 700%. Tahun 2011 kurang dari USD 100 juta, tahun 2012 meningkat lebih dari USD 700 juta. Di bidang perdagangan, total perdagangan kami sekarang USD 10 miliar lebih, kami ingin meningkatkannya lebih di tahun-tahun mendatang dengan target USD 15 miliar," ungkap SBY.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya