Astra Otoparts Rugi Rp296 Miliar di Semester I-2020
Merdeka.com - PT Astra Otoparts Tbk selaku anak perusahaan PT Astra International Tbk mencatatkan kinerja keuangan negatif akibat turunnya pendapatan dari segmen pasar original equipment manufacturer (OEM) dan suku cadang pengganti.
Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya mengatakan, pandemi Covid-19 telah memukul industri otomotif di Tanah Air. Terutama sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pada kuartal II-2020.
Pendapatan perseroan sepanjang semester I-2020 tercatat hanya Rp5,6 triliun, turun 25 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Bahkan jika dihitung secara laba bersh, Astra Otoparts mengalami kerugian dalam.
"Di semester pertama kami rugi bersih Rp296 miliar. Jika di-compare dengan tahun lalu, kami profit Rp246 miliar," jelas Wanny dalam sesi teleconference, Kamis (27/8).
Wanny memaparkan, lini bisnis manufaktur memberikan kontribusi 45 persen atau Rp2,53 triliun dari total pendapatan bersih. Lewat bisnis ini, perusahaan memproduksi komponen dan rangkaian ke pasar pabrikan otomotif maupun pasar suku cadang pengganti untuk kendaraan roda dua, roda empat, serta komersial.
"Total penjualan usaha turun 36 persen dari tahun lalu disebabkan penurunan penjualan di industri otomotif karena pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lini Bisnis Perdagangan
Sementara itu, lini bisnis perdagangan juga turun 13 persen secara tahunan menjadi Rp3,12 triliun. Adapun kontribusinya sebesar 55 persen terhadap total pendapatan bersih di semester I-2020.
Penurunan ini disebutnya lantaran adanya kebijakan PSBB yang diberlakukan pada April 2020. Sebab, saat itu segala jenis kegiatan produksi di pabrik-pabrik perusahaan terpaksa harus berhenti sementara.
"Satu quarter pertama kami positif, tapi mulai PSBB yakni April, Mei, Juni, manufaktur kami, trading kami juga ber-impact signifikan. Kami tidak bisa berproduksi, otomatis tidak bisa menjual," keluh Wanny.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif menyerap jutaan pekerja sehingga semakin menunjukkan bagaimana pentingnya industri ini di perekonomian.
Baca SelengkapnyaDenso Indonesia memperkenalkan bisnis baru berupa solusi bisnis otomotif di GIIAS 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya