Astra Otoparts catatkan laba sebesar Rp 1,05 triliun
Merdeka.com - Perusahaan produsen sparepart, PT Astra Otoparts (AUTO) mencatatkan laba sepanjang 2012 yang diatribusikan kepada perusahaan induk sebesar Rp 1,05 triliun atau naik sekitar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.
Dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Direktur AUTO, Siswanto Prawiroatmodjo mengatakan kenaikan laba ini didukung peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp 8,27 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 7,36 triliun.
"Perseroan mengalami peningkatan penjualan bersih 12,36 persen menjadi Rp 8,27 triliun," ujarnya, Jakarta, Rabu (27/2).
Dia menambahkan seiring peningkatan laba dan pendapatan, beban pokok perseroan naik dari Rp 6,12 triliun pada akhir 2011 menjadi Rp 6,92 triliun pada sepanjang 2012.
Sementara total aset anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASSI) ini hingga 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp 8,88 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama 2011 senilai Rp 6,96 triliun.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca Selengkapnya