Astra Internasional sebar dividen 2017 Rp 7,4 T & angkat Chatib Basri jadi komisaris
Merdeka.com - PT Astra Internasional Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Rapat tersebut memutuskan pembagian deviden kepada pemegang saham sebesar Rp 7,4 triliun atau Rp 185 per lembar saham dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp 18,8 triliun 2017.
Presiden Direktur PT Astra Internasional, Prijono Sugiarto, mengatakan deviden tersebut sebesar Rp 2,2 triliun telah dibayarkan (deviden interim) pada 27 Oktober 2017. Sementara sisanya sebesar Rp 5,2 triliun akan dibayarkan pada 25 Mei 2018.
"Sisanya akan dibayarkan pada 25 Mei 2018 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 Mei 2018 pukul 16.00 WIB," ujar Prijono di Menara Astra, Jakarta, Rabu (25/4).
Selanjutnya, sisa laba bersih perseroan sebesar Rp 11,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. "Pembayaran deviden akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku," jelas Prijono.
Rapat tersebut juga melakukan pergantian beberapa jajaran direksi dan komisaris. Komisaris independen baru dijabat oleh Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Takayuki Yoshitsugu. Sementara dua posisi direktur perseroan yang baru dijabat oleh Santosa dan Gita Tiffani Boer.
Oleh karena itu, susunan direksi dan komisaris yang baru adalah sebagai berikut.
Direksi Perseroan:
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
Direktur Independen : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Bambang Widjanarko Santoso
Direktur : Chiew Sin Check
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer
Dewan Komisaris Persero yang baru:
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma
Komisaris independen : Muhamad Chatib Basri
Komisaris independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris independen : Takayuki Yoshitsugu
Komisaris : Anthony John Liddeil Nightingale
Komisaris : Benjamin William Keswick
Komisaris : Mark Spencer Greenberg
Komisaris : David Alexander Newbigging
Komisaris : John Raymond Witt
Komisaris : Adrian Teng Wei Ann
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaSetor Dividen Rp81,5 Triliun, BUMN Diminta Perkuat Peran Pembangunan
BUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaSosok Letjen (Purn) Tarub, Lulusan Akmil 1965 yang Pernah Jadi Pangkostrad hingga Duta Besar
Ia merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang dipercaya jadi komisaris televisi nasional hingga perusahaan perabot rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Arief Sulistyanto Diangkat Jadi Komisaris ASABRI, Ternyata Eks Penyidik Kasus Munir
Menteri BUMN, Erick Thohir selaku RUPS memberhentikan dengan hormat Komjen. Pol. (Purn) Ari Dono Sukmanto.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaKominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global
Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Baca Selengkapnya