Astra Agro catat utang per September capai Rp 2,4 T
Merdeka.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat posisi utang perseroan di September 2013 bertambah menjadi Rp 2,4 triliun lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.
"Utang ini untuk capex. Saat ini capex yang terserap baru Rp 1,9 triliun atau hampir Rp 2 triliun untuk pabrik kelapa sawit. Sisa capex untuk penanaman baru," ungkap Direktur Keuangan AALI, Rudy Chen, saat acara 'Workshop Wartawan Pasar Modal 2013' di Bandung, kemarin.
Produksi minyak kelapa sawit (CPO) hingga September 2013 sebesar 1.083.630 ton atau naik 4,68 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.035.200 ton. Di mana, saat ini pabrik sawit perseroan menghasilkan 1.250 CPO ton per jam.
"Dari pabrik sawit tersebut juga menghasilkan produk turunannya CPO sekitar 920 ton per hari," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini perseroan memiliki lahan tertanam sedikitnya 278.000 hektare dengan jumlah penanaman baru sebesar 6.000 hektare. Saat ini jumlah tanaman perseroan mayoritas berada di Kalimantan sebesar 43 persen.
"Sisanya tersebar di Sulawesi dan Sumatera dengan porsi kepemilikan sendiri (Nucleus) sebesar 78,3 persen, dan milik masyarakat (Plasma) sebesar 21,7 persen," jelasnya.
Namun, Rudy menyebutkan, meskipun produksi meningkat namun harga CPO saat ini tengah menurun. Per September 2013, harga CPO hanya di angka Rp 6.835 per Kg atau turun 12 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7.739 per Kg.
Lebih jauh Rudy menjelaskan, penurunan harga CPO ini terefleksi di laba perseroan. Laba bersih perseroan tergerus 46 persen menjadi Rp 911 miliar di bulan September 2013 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,7 triliun. Pendapatan juga menurun 3 persen menjadi Rp 8,3 triliun disebabkan turunnya harga rata-rata CPO.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca Selengkapnya