Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asosiasi: Produk Tembakau Alternatif Butuh Regulasi Proporsional

Asosiasi: Produk Tembakau Alternatif Butuh Regulasi Proporsional Petani tembakau. ©2016 blogspot.com

Merdeka.com - Peredaran produk tembakau alternatif di Indonesia cukup masif sejak resmi dikenakan cukai oleh pemerintah pada 2018 lalu. Berdasarkan data Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), jumlah pengguna produk tembakau alternatif di Indonesia diperkirakan mencapai satu juta orang pada Desember 2019.

Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (Kabar), Ariyo Bimmo mengatakan, produk tembakau alternatif perlu diatur dalam regulasi khusus yang proporsional sesuai dengan profil risikonya. Ini diperlukan agar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Menurutnya, aturan ini harus berbeda dengan aturan rokok.

"Indonesia harus mengatur produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, melalui regulasi yang terpisah dari regulasi rokok. Pemisahan regulasi perlu dilakukan karena produk tembakau alternatif memiliki kadar zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya yang jauh lebih rendah daripada rokok," kata Bimmo di Jakarta,

Sebagai langkah awal, pemerintah perlu mendorong kajian ilmiah dalam negeri yang melibatkan pakar kesehatan, akademisi, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan adanya kajian ilmiah, publik, terutama perokok dewasa, dapat memperoleh informasi yang akurat dan teruji mengenai produk tembakau alternatif sebagai dasar pembuatan kebijakan.

"Hasil dari kajian ilmiah nantinya dapat menjadi landasan pembuatan regulasi yang proporsional sesuai dengan profil risikonya. Selain itu, bukti dari kajian ilmiah tersebut sekaligus untuk meluruskan pandangan yang keliru terhadap produk tembakau alternatif di masyarakat. Saat ini, masih banyak yang beranggapan bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok, padahal tidak. Faktanya, produk tersebut memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok," ujar Bimmo.

Kurangi Jumlah Perokok

Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (German Federal Institute for Risk Assessment) pada 2018 menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki tingkat toksisitas (tingkat merusak suatu sel) yang lebih rendah hingga 80-99 persen daripada rokok. Public Health England juga menyatakan bahwa rokok elektrik 95 persen lebih rendah risiko daripada rokok.

Penggunaan produk tembakau alternatif merupakan penerapan dari pendekatan pengurangan risiko tembakau, yang dapat melengkapi upaya pengendalian tembakau yang sudah dilakukan pemerintah selama ini.

"Pemerintah harus mulai mempertimbangkan produk tembakau alternatif untuk mengurangi jumlah perokok atau menurunkan angka penyakit tidak menular akibat rokok yang tinggi di Indonesia. Sudah banyak negara lain, seperti Inggris, Jepang, Selandia Baru, hingga Amerika Serikat yang melakukan pendekatan pengurangan risiko tembakau," tegas Bimmo.

Namun, jika regulasi terhadap produk tembakau alternatif diatur lebih ketat daripada rokok, Bimmo khawatir akses dari produk tersebut akan sulit diperoleh oleh perokok dewasa, sehingga mereka tidak bisa beralih ke produk tembakau dengan risiko yang lebih rendah. Yang lebih buruk lagi, perokok dewasa akan tetap merokok meskipun sudah diketahui berbahaya bagi kesehatan mereka dan memiliki risiko produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan risiko produk tembakau alternatif.

"Hal tersebut juga akan menghilangkan produk tembakau alternatif dari pasaran sehingga mendorong peredaran di pasar gelap yang tidak terkendali," tutup Bimmo.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya

Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya

Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.

Baca Selengkapnya
4 Rekomendasi Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Bantu Menambah Massa Otot

4 Rekomendasi Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Bantu Menambah Massa Otot

Berbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.

Baca Selengkapnya
12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif

12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif

Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.

Baca Selengkapnya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu, Mulai Gigi Rusak Hingga Berat Badan Naik

Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu, Mulai Gigi Rusak Hingga Berat Badan Naik

Konsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.

Baca Selengkapnya
Selain Memperbanyak ASI, Ini 11 Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan

Selain Memperbanyak ASI, Ini 11 Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan

Daun katuk, dengan bentuknya yang lonjong dan corak keperakan di bagian tengah, biasanya diolah menjadi sayur bening bersama jagung manis dan wortel.

Baca Selengkapnya